Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu Bus "Telolet" di Jakarta

Kompas.com - 16/05/2016, 20:33 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika di pinggir jalan pernah melihat puluhan anak-anak berumur belasan tahun "menodongkan" ponsel mereka ke jalanan, hal tersebut bukanlah sesuatu yang aneh.

Baru-baru ini, di jejaring sosial YouTube, banyak video yang diunggah berjudul bus "telolet" yang banyak menarik perhatian para netizen.

Bus "telolet" merupakan sebuah istilah bagi bus yang memiliki suara klakson unik yang tak lazim dari bus pada umumnya. Suara yang memiliki nada "telolet" secara berulang-ulang dianggap memiliki keunikan yang khas yang jarang dijumpai di bus manapun.

Kompas.com mencoba mencari bus "telolet" di jalanan Ibu Kota. Namun, keberadaan bus dengan klakson ini terbilang sulit ditemukan. Ini karena tidak ada perbedaan bentuk antara bus "telolet" dan bus konvensional, yang membedakan hanya ketika bus tersebut mengeluarkan bunyi klakson sehingga diketahui bus itu adalah bus "telolet". (Baca: Jadi Tren, Muncul Komunitas Pemburu Klakson "Telolet")

Harganya jutaan

Saat menyusuri terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kompas.com tidak menemukan satupun bus yang dimaksud. Beberapa supir bus yang ditemui mengatakan sangat jarang untuk menemukan bus tersebut, dikarenakan tak semua bus menggunakan klakson jenis itu. Alasannya karena harga klakson yang terbilang mahal dibanding klakson konvensional.

"Susah bang di sini nyarinya, kalaupun ada mungkin hanya satu saja, itupun sudah lewat tadi. Jutaan harganya, jadi jarang ada yang mau beli," ujar Sunaryo dari PO Mayasari, Sabtu (14/5/2016).

Untuk sebuah klakson "telolet" berbagai jenis dibandrol seharga Rp 950.000 hingga Rp 1,5 juta. Itu kenapa klakson tersebut hanya bisa ditemui di beberapa bus pariwisata ataupun bus antar provinsi kelas bisnis.

Sedangkan untuk rute tujuan, kebanyakan bus tersebut ke arah Cirebon, Kudus, Merak, Bekasi, dan Karawang. Sunaryo mengatakan dirinya pernah mengemudikan bus yang memiliki suara unik tersebut. Sering ditemuinya belasan anak yang berkumpul di dekat gerbang tol hanya untuk merekam suara klakson bus.

"Itu anak SD dan SMP minta-minta diklakson 'lagi bang klakson lagi yang keras' sambil ketawa-ketawa kesenangan, ya kami senang juga ngelihatnya," ujar Sunaryo. (Baca: Ada Kode Etik bagi Pemburu Klakson "Telolet")

Ciri khas

Sunaryo mengatakan, alasan sebuah bus menggunakan klakson dengan bunyi tersebut, untuk menarik perhatian penumpang. Tak jarang suara klakson yang dibunyikan juga menjadi ciri khas dari bus tersebut.

Setelah cukup lama di Blok M, Kompas.com berusaha mencari bus tersebut di terminal Kalideres, Jakarta Barat. Namun lagi-lagi hasilnya nihil. Beberapa supir yang ditemui mengatakan, jika jenis bus yang memiliki klakson unik itu kebanyakan dimiliki oleh bus PO Haryanto. Namun sayang ketika berusaha mencari bus tersebut, PO Haryanto ternyata sudah meninggalkan terminal.

Setelah datang ke terminal resmi, Kompas.com berusaha menemukan bus tersebut di terminal bayangan di Jalan S Parman, Jakarta Barat. Setelah 45 unit menunggu, bus yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul.

Bus dari PO Sahabat berwarna hijau jurusan Merak ini langsung mengeluarkan bunyi yang persis sama dengan julukannya "telolet...telolet...telolet...", berulang ulang untuk mencari penumpang. Sayang, bus tersebut tak lama berhenti di terminal bayangan itu. (Baca: Kata Sopir Bus, Pemburu Klakson "Telolet" Sudah Ada sejak 5-6 Tahun Lalu)

Mencoba peruntungan selanjutnya, Kompas.com mencoba kembali menunggu bus yang sama, namun 30 menit sudah menunggu, bus yang dimaksud tak kunjung muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com