Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Polisi Mengaku Sulit Ungkap Penyebab Kematian Suporter Persija

Kompas.com - 17/05/2016, 19:59 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi kesulitan mencari penyebab pasti kematian salah satu suporter Persija, Muhammad Fahreza (16).

Hal itu terjadi lantaran pihak keluarga tidak melaporkan kejadian tersebut dan menolak otopsi terhadap jenazah korban.

"Luka yang diderita korban belum diketahui penyebabnya. Ini karena, dalam penyelidikan, kesulitan kita karena keluarga tidak mau dilakukan visum maupun otopsi sehingga menghambat proses penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, Selasa (17/5/2016).

(Baca juga: Suporter Persija Tewas, Ketua Jakmania Minta Operator Liga Evaluasi)

Awi menambahkan, rekaman kamera closed circuit television (CCTV), yang terdapat pada Pintu 2 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, tidak menunjukkan adanya kerusuhan.

Menurut Awi, rekaman kamera CCTV tersebut hanya menunjukkan Reza berjalan sempoyongan dan akhirnya terjatuh di lokasi kejadian.

"Di CCTV kelihatan dia sempoyongan sampai terjatuh di dekat Pintu 2 itu. Di CCTV itu juga tak terlihat kerusuhannya," ucap dia.

(Baca: Ketum Jakmania Temui Kabareskrim Minta Kematian Suporter Persija Diusut Tuntas)

Adapun Muhammad Fahreza (16) meninggal dunia, Minggu (15/5/2016) pukul 08.00.

Ia meninggal di RS Marinir Cilandak akibat luka benda tumpul di kepala. Kematian Fahreza diduga akibat penganiayaan oleh anggota polisi saat pertandingan Persija melawan Persela di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (13/5/2016).

Kompas TV Suporter Persija Tewas Diduga Dianiaya Polisi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com