Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2016, 07:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang buat orang mundur dari jabatannya. Kali ini bukan dari kalangan pejabat melainkan ketua rukun warga.

Pernyataan mundur itu datang dari Ketua RW 01 Kelurahan Pinang Ranti, Wino, yang tidak setuju menjalankan SK Gubernur Nomor 903 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan tugas dan fungsi RT dan RW di DKI, yang mengatur aduan Qlue oleh ketua RT/RW.

Wino menyatakan mundur saat bersama delapan RT bertemu dengan Lurah Pinang Ranti Ericson Dollyno, Jumat (27/5/2016). Pernyataan mundur itu baru diungkapkannya secara lisan.

"Kemarin secara lisan, Ketua RW 01 menyatakan mundur. Dia sampai ketok meja. Jadi kalau SK itu masih berlaku mereka menyatakan mundur," kata Ericson, saat ditemui di kantornya Senin (30/5/2016).

Pihaknya pun menganggap Wino sudah berhenti dari jabatannya dengan pernyataannya kemarin. Namun, Wino meminta izin melakukan pertemuan forum dengan para RT di wilayahnya terkait pengunduran dirinya.

Bagi Ericson, mundurnya salah satu pengurus warganya ini kemungkinan karena belum dapat menerima perubahan dengan munculnya aplikasi Qlue. Dari lima RW di Kelurahan Pinang Ranti, hanya RW 01 saja yang menolak laporan Qlue.

RW lainnya menurutnya berjalan seperti biasa. (Baca: Ahok: Dulu Ketua RT/RW Berkuasa Sekali, Sekarang Tidak)

Tanggapan warga

Kabar protes pengurus warga di RW 01 telah didengar warga. Salah satu warga justru mendukung pengurus warga memakai aplikasi Qlue.

"Kalau saya setuju, apa susahnya kan foto saja. Misalnya ada kerusuhan, ada ojek tiba-tiba berantem kan tinggal foto nanti kelurahan tahu. Atau ada got mampet misalnya," kata Iwan (35), warga RT 15 RW 01, Kelurahan Pinang Ranti.

Iwan memandang itu justru lebih memudahkan RT dan RW karena tidak perlu mendatangi kelurahan untuk membuat aduan. Namun, mengenai munculnya pro dan kontra saat ini, Iwan memaklumi hal tersebut.

"Namanya pro dan kontra ya, nanti dilihat banyakan yang mana (yang menolak dan yang tidak). Wajar kalau dia menolak. Alasan dia apa, dari situ tinggal dilihat apa ini perlu laporan Qlue dilanjutkan atau tidak," ujar Iwan.

Kinerja Wino pun dinilai positif. Suryati (40) salah satu warga RT 16 di RW 01 Kelurahan Pinang Ranti mengaku cukup mudah mengurus perpanjangan KTP melalui RW.

"Gampang sih ngurusnya (ke RW). Tapi kadang kalau enggak ada di rumah, kita dulu biasa ke Pos RW yang sekarang dibongkar (untuk pembangunan LRT)," kata Suryati.

Bendahara RW 01 Mahmud Ujang, yang ikut ke DPRD DKI terkait protes aplikasi Qlue juga dinilai santun oleh warga.

"Pak Mahmud orangnya santun, kalau Pak Wino itu suka bersosialisasi dan bermasyarakat," ujar Iwan. (Baca: "Pak RW Itu Orang Baik, Enggak Pantas Dipecat")

Kedua warga ini mengatakan, kalau mengurus administrasi ke RT atau RW setempat, tidak dipungut biaya. Namun, di kantor RW 01 yang telah digusur, dulunya warga biasa menyumbang uang ke kotak di kantor RW. Warga menyebutnya untuk kas dan diberikan secara sukarela tanpa diminta pengurus RW.

"Kadang-kadang kita suka ngasih biasa Rp 5.000 atau Rp 10.000. Kadang kita ceplosin aja sih ke kotak yang ada di kantor RW. Seikhlas kita aja, enggak dipaksa atau diminta, bagi yang mau aja," ujar Suryati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Saat Heru Budi Bongkar Ulah Oknum ASN DKI, dari Minta Jabatan untuk Istri sampai Bawa Pulang Mobil Dinas

Saat Heru Budi Bongkar Ulah Oknum ASN DKI, dari Minta Jabatan untuk Istri sampai Bawa Pulang Mobil Dinas

Megapolitan
Antuasisme Warga Saksikan Perayaan Hut TNI ke-78, Rekam Aksi Prajurit Terjun Payung

Antuasisme Warga Saksikan Perayaan Hut TNI ke-78, Rekam Aksi Prajurit Terjun Payung

Megapolitan
PT KAI Imbau Penumpang Registrasi 'Face Recognition' untuk Permudah 'Check-In'

PT KAI Imbau Penumpang Registrasi "Face Recognition" untuk Permudah "Check-In"

Megapolitan
Kantornya Digeledah Kejagung terkait Korupsi, Zulhas: Kemendag Alami Banyak Badai

Kantornya Digeledah Kejagung terkait Korupsi, Zulhas: Kemendag Alami Banyak Badai

Megapolitan
Dinkes Bekasi Bina dan Awasi RS Kartika Husada Buntut Anak Meninggal usai Operasi Amandel

Dinkes Bekasi Bina dan Awasi RS Kartika Husada Buntut Anak Meninggal usai Operasi Amandel

Megapolitan
Gerak Cepat Polisi Tilang 3 Mobil Mewah yang Lawan Arah di Tol Desari Usai Videonya Viral

Gerak Cepat Polisi Tilang 3 Mobil Mewah yang Lawan Arah di Tol Desari Usai Videonya Viral

Megapolitan
Pembangunan LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Butuh Waktu 3 Tahun

Pembangunan LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Butuh Waktu 3 Tahun

Megapolitan
Malangnya Nasib Remaja Penyendiri di Cakung, Akhiri Hidup dengan Melompat dari Lantai 13 Rusun

Malangnya Nasib Remaja Penyendiri di Cakung, Akhiri Hidup dengan Melompat dari Lantai 13 Rusun

Megapolitan
Senangnya Warga Eks Kampung Bayam dan Marunda Usai Direlokasi ke Rusun Nagrak: Merasa Nyaman dan Betah

Senangnya Warga Eks Kampung Bayam dan Marunda Usai Direlokasi ke Rusun Nagrak: Merasa Nyaman dan Betah

Megapolitan
Tutup TikTok Shop, Mendag: Kami Tidak Anti Luar Negeri

Tutup TikTok Shop, Mendag: Kami Tidak Anti Luar Negeri

Megapolitan
Ada Parade Alutsista HUT Ke-78 TNI di Monas, Dishub DKI Lakukan Rekayasa Lalin

Ada Parade Alutsista HUT Ke-78 TNI di Monas, Dishub DKI Lakukan Rekayasa Lalin

Megapolitan
Isak Tangis Keluarga Iringi Kepergian Anak yang Meninggal Usai Operasi Amandel

Isak Tangis Keluarga Iringi Kepergian Anak yang Meninggal Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Udara Jakarta Tidak Sehat Pagi Ini, Diimbau Pakai Masker Saat Beraktivitas

Udara Jakarta Tidak Sehat Pagi Ini, Diimbau Pakai Masker Saat Beraktivitas

Megapolitan
Saat Rombongan Pengantar Jenazah Lolos dari Jerat Hukum Usai Pukuli Sopir Truk

Saat Rombongan Pengantar Jenazah Lolos dari Jerat Hukum Usai Pukuli Sopir Truk

Megapolitan
Ikhlas Melepas Anaknya yang Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua: Semoga Bisa Jadi Pelajaran

Ikhlas Melepas Anaknya yang Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua: Semoga Bisa Jadi Pelajaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com