Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rawajati Sempat Ditawari Kios dan Los Mereka Direlokasi ke Kalibata City

Kompas.com - 03/06/2016, 20:17 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 09/04 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan masih menunggu kepastian soal penertiban permukiman mereka. Pemerintah Kota Jakarta Selatan belum menerbitkan surat peringatan kepada warga untuk mengosongkan rumah mereka.

Namun, Ketua RT, Naisin, mengatakan sudah ada sosialisasi terkait relokasi tempat usaha mereka. Warga yang sebagian besar menggunakan tempat tinggalnya sebagai lapak untuk berdagang makanan dan berbagai jasa, ditawari untuk pindah ke basement Apartemen Kalibata City.

"Sosialisasi waktu itu sama pengelola Kalibata City, bersama dengan lurah di kantor kelurahan," kata Naisin.

Naisin mengatakan warga menolak dan memilih untuk ditempatkan di rusunawa.

Pemkot Jakarta Selatan saat ini masih menunggu ketersediaan unit Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta Timur. Perwakilan warga, Mul Wahyudi yang telah menempati lahan tersebut sejak 30 tahun lalu mengatakan bahwa selama ia tinggal belum ada wacana soal penggusuran.

"Baru sejak apartemen ini ada, mulai tuh ada isu-isu mau digusur," kata Mul.

Mul awalnya mengira, wacana penggusuran berasal dari PT KAI. Warga yang memang menduduki sebagian pinggir rel, mengaku siap jika digusur karena paham kesalahannya.

Wacana penertiban yang keluar pada awal Mei ini, disebut Pemkot Jaksel sebagai upaya untuk mengembalikan lahan yang ditempati warga ke fungsinya sebagai fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) dan ruang terbuka hijau.

"Selama ini nggak pernah ada masalah. Sepuluh tahun lalu kami masih bayar PBB, lalu katanya tidak perlu bayar PBB lagi karena sudah ditanggung PT KAI," ujar Mul.

Warga memang terdaftar secara resmi di pencatatan sipil. Namun terkait status kepemilikan lahan, warga kurang mengetahui siapa yang berkuasa atas lahan tersebut.

"Kalau tidak salah ini ada ahli warisnya yang punya tanah ini, bukan punya negara," kata Mul.

Lurah Rawajati masih dimintai konfirmasinya terkait klaim warga itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com