Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Luapan Kemarahan Ahok terhadap Wartawan Pagi Ini

Kompas.com - 16/06/2016, 16:54 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian mengejutkan sempat terjadi ketika wartawan mewawancarai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (16/6/2016), pagi ini.

Awalnya, pagi ini berjalan seperti biasanya. Wartawan televisi, media online, dan media cetak bersiaga di ruang tamu Balai Kota DKI menunggu Basuki tiba. Sekitar pukul 08.00 WIB, pria yang akrab disapa Ahok tiba. Dia langsung meladeni warga yang ingin melapor berbagai hal kepada Ahok.

Setelah selesai meladeni warga, Ahok melayani pertanyaan wartawan seperti biasanya. Setelah beberapa menit, awak media bertanya kepada Ahok mengenai isu aliran dana Rp 30 miliar kepada Teman Ahok dari pengembang reklamasi.

Berawal dari pertanyaan tersebut, penjelasan Ahok merambah kepada kecurigaannya. Dia curiga isu ini dibuat untuk menyerangnya. Ahok merasa ada yang ingin menghancurkan citra baiknya selama ini.

"Ahok punya brand apa sih? Apa yang membedakan saya dengan politisi yang umum? Saya bersih, saya berani periksa harta saya, biaya hidup saya, saya berani dorong UU pembuktian harta terbalik pejabat," ujar Ahok.

Ahok mengatakan dia merupakan pejabat yang konsisten terhadap pemberantasan korupsi. Sejak dia masih menjadi bupati, dia sudah berbicara soal pembuktian harta terbalik. Selama menjabat sebagai gubernur DKI, dia juga menerapkan model transaksi non tunai untuk mencegah tindak korupsi.

"Kamu enggak pernah dengar pejabat sekelas saya ngomong konsisten dari DPRD, sampai bupati, sampai DPR RI, sampai sekarang," ujar Ahok.

Mulai marah

Setelah berbicara seperti itu, salah satu wartawan media online pun melontarkan pertanyaan. "Berarti tidak ada pejabat yang sehebat Bapak?" ujar wartawan tersebut.

Ahok langsung menegaskan bahwa bukan itu yang dia maksud. Ahok menegaskan bahwa dia tidak mungkin berani menantang banyak orang untuk membuktikan dia tidak bersalah, jika dia tidak benar.

Selanjutnya, Ahok mulai naik pitam dan merasa diadu domba dengan pertanyaan itu. "Anda dari koran mana?" tanya Ahok dengan nada tinggi kepada wartawan itu.

"Makanya lain kali enggak usah masuk sini lagi. Enggak jelas kalau begitu. Saya tegesin aja. Kamu juga enggak usah tekan saya dengan media, saya enggak pernah takut sama kalian," tambah Ahok.

Setelah itu, Ahok kembali mengibaratkan dirinya seperti cahaya fajar rembang (jelang) pagi, yang sinarnya terang, tetapi menyilaukan banyak orang yang ingin melihatnya. Cahaya tersebut begitu terang, tidak ada yang bisa menahannya.

"Jadi enggak usah bolak balikin kalimat kayak begitu. Enggak usah tanya lagi," ujar Ahok.

Setelah bernada cukup tinggi seperti itu, Ahok berbalik dan masuk ke dalam ruang kerjanya. Semua wartawan yang ikut proses wawancara pagi itu hanya bisa mematung, kehabisan kata-kata.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com