JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meluapkan emosinya sebelum memulai sambutannya pada acara penandatanganan naskah perjanjian hibah antara Pemprov DKI Jakarta dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI. Hal ini berawal dari miskomunikasi soal waktu pelaksanaan acara.
"Saya mohon maaf Bapak, Ibu. Panitia saya minta perbaikan, saya ingatkan berkali-kali, sebutkan tempat dan waktunya semua ke saya," ujar Ahok dengan nada tinggi di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/5/2016).
Ahok diminta datang ke acara tersebut pukul 14.00 WIB. Namun, para tamu undangan diminta hadir pukul 13.00 WIB. Ahok berpikir, panitia merasa banyak tamu undangan yang akan terlambat datang hingga satu jam.
Namun, ternyata, para tamu undangan tepat waktu mendatangi acara tersebut.
"Makanya, saya bingung, kenapa enggak acaranya setelah rapim, malah baru mulai pukul 14.00 siang. Padahal, biasanya hari Senin, tidak ada kerjaan dan surat yang ada di meja saya, saya bingung ini kenapa," kata Ahok.
Nadanya semakin tinggi mengetahui tak ada makan siang yang disajikan bagi para tamu undangan. Adapun panitia acara tersebut adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta.
"Maaf Bapak, Ibu, terlalu lama menunggu. Panitianya, Pak Ratiyono (Kepala Bakesbangpol DKI) buruk ini, acara pukul 13.00 enggak disediakan makan siang. Enggak boleh lagi kayak begini," kata Ahok dengan nada tinggi. (Baca: Tawa Basuki Lihat Lukisan "Ahok Marah-marah")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.