Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Periksa Surat Kelayakan Lift RS Fatmawati

Kompas.com - 20/06/2016, 15:25 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Ombudsman RI mendatangi Rumah Sakit Fatmawati, di Jakarta Selatan, Senin (20/6/2016), untuk memeriksa kelayakan lift yang anjlok di rumah sakit tersebut.

Asisten Bidang Penyelesaian Laporan Masyarakat Ombudsman Saputra Malik mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari manajemen rumah sakit dan sejumlah dokumen untuk kemudian diperiksa.

"Tadi kami baru minta keterangan manajemen, dan ada juga dokumen yang kami bawa untuk diperiksa, seperti dokumen surat izin kelayakan pemakaian lift, sertifikat layak fungsi," ujar Malik ditemui di Rumah Sakit Fatmawati.

Namun, Ombudsman belum dapat menyimpulkan penyebab jatuhnya lift dari segi kelalaian pihak RS Fatmawati ataupun operator lift PT MDS.

"Kami akan menyimpulkan hari ini, tapi setelah semua dokumen kami periksa dan dalami," ujarnya.

Malik menekankan pentingnya surat layak fungsi yang dipegang pengelola gedung. Sebab, banyak dari gedung pemerintah hingga saat ini tidak memiliki surat kelayakan.

Padahal, surat kelayakan itu diperlukan untuk memastikan bahwa konstruksi dan pemasangan sarana sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan pemerintah.

"Kami akan memeriksa administrasinya, seperti perencanaan bangunan soal listriknya, desainnya, pemasangannya, dan pemeliharaannya. Kami minta dokumen servis berkala. Kami ingin pastikan gedung pemerintah clear safety untuk digunakan publik," kata Malik.

Sementara itu, untuk operator, Ombudsman mengimbau bahwa kontrak kerja harus diberikan kepada pihak yang berkompeten dan memiliki izin. Malik mengatakan, pihaknya akan memeriksa apakah PT MDS pernah dikeluhkan di tempat lain atau tidak.

Saat ini, Ombudsan akan menyerahkan hasil investigasi kepada kepolisian. Puslabfor dari Mabes Polri juga telah memeriksa lift yang masih disegel itu. Kendati belum bisa digunakan kembali, pihak rumah sakit melakukan uji beban dan lift berfungsi normal.

Adapun insiden anjloknya lift tersebut terjadi pada Minggu (19/6/2016) siang. Lift 2 pengunjung di Gedung Teratai RS Fatmawati anjlok dari lantai empat ke lantai satu yang diduga karena kelebihan beban.

Akibat peristiwa itu, lima orang mengalami luka-luka, satu di antaranya mengalami patah kaki. Saksi mengatakan, saat itu satpam memperbolehkan lift naik meski di dalamnya ada 12 orang, melebihi kapasitas 11 orang. Sampai di lantai empat, tiba-tiba terdengar gemuruh dan lift langsung anjlok.

Kompas TV Lift RS Anjlok, 4 Luka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com