Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Ahok Terkait Pencapaian Provinsi Jakarta pada Usia 489 Tahun

Kompas.com - 23/06/2016, 09:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada sejumlah poin terkait pencapaian Provinsi DKI Jakarta yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Semuanya dirangkum dalam sebuah laporan yang dibacakan Basuki alias Ahok saat Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-489 DKI Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Salah satu pencapaian yang disampaikan Ahok adalah terkait pengembangan bus rapid transit (BRT) oleh PT Transjakarta.

"Pada tahun 2016 akan ditambahkan 20 rute, termasuk jalur mix traffic dan jalur khusus Transjakarta, termasuk juga yang menjangkau wilayah luar Kota Jakarta," ujar Ahok.

Selain itu, ada bus-bus feeder yang khusus melayani warga rusun di beberapa wilayah Jakarta.

(Baca juga: Ahok: Jakarta Tidak Boleh Kalah dari Kota-kota Negara Tetangga!)

Ahok juga mengatakan bahwa Pemprov DKI sedang membangun angkutan umum massal berbasis rel, yaitu light rail transit (LRT).

Pembangunan LRT juga untuk meningkatkan pelayanan transportasi untuk masyarakat sekaligus menjadi sarana pendukung penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018.

Selain di bidang transportasi, Ahok menyampaikan pencapaiannya dalam upaya penyediaan rumah untuk rakyat.

Ahok mengatakan, Pemprov DKI sedang membangun rusun yang lebih banyak lagi.

"Telah dilaksanakan pembangunan rumah susun sebanyak 6  dan 18 blok, dengan total volume 2.478 unit/struktur," ujar Ahok.

Rusun-rusun tersebut adalah Rusun KS Tubun, Rusun Semper, Rusun Cakung Barat, Rusun Rawa Bebek, Rusun Jatinegata Kaum, Rusun Jalan Bekasi KM 2, Rusun Pinus Elok 1, dan Rusun Lokasi Binaan Rawa Buaya.

Ahok juga menyinggung soal pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan perusahaan swasta dan yayasan terkait penyediaan fasilitas RPTRA ini.

Untuk Tahap I, sebanyak 16 RPTRA dibangun oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah, kemudian tahap II 57 RPTRA, dan Tahap III sebanyak 150 RPTRA.

Terakhir, Ahok juga menceritakan targetnya untuk mengembangkan Gerakan Non Tunai. (Baca juga: Ahok: Bayi Baru Lahir Tak Dapat BPJS, Astaga... Logikanya di Mana?)

Hal ini diwujudkan dalam kartu JakartaOne yang diterbitkan Bank DKI. Kartu tersebut akan digunakan sebagai akses ke pelayanan publik dan alat pembayaran.

"Juga dapat dijadikan inisiatif lain, seperti pemberian modal kepada UMKM, serta penyediaan daging bersubsidi bagi para siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada akhir tahun ini," ujar Ahok.

"Aktifitas ekonomi dari data transaksi Kartu Jakarta One, akan diproses dan dianalisa sebagai dasar pengambilan kebijakan juga," tambah Ahok.

Kompas TV Jakarta Terus Berbenah Diri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com