Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karut-marut Lahan Cengkareng Barat, Siapakah yang "Bermain"?

Kompas.com - 30/06/2016, 07:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Keheranan

Hal yang sama juga diutarakan mantan Sekretaris Kelurahan (Sekel) Cengkareng Barat, Jufrianto Amin. Ia heran bahwa Toeti Noeziar Soekarno punya sertifikat lahan. Sebab, menurut data yang dia punya, tidak ada satupun pemilik lahan sebelumnya di lokasi itu yang menjual lahannya kepada Toeti.

Jufrianto menjelaskan, sekitar tahun 1965, ada sembilan orang pemilik lahan di Jalan Kamal Raya itu, yaitu Oei Eang Nio, Ayani Ahyar, Iskandar, H Achayar, Mugeni B Muhamad, Oei Pek Liang, Lie Geo Thiam, Thio Tjoe Nio, dan Tan Babah. Pemprov DKI Jakarta melalui Departemen Pertanian kemudian menyewa lahan enam orang pemilik girik, yaitu Oei, Ayani, Iskandar, H Achayar, Mugeni, dan Oei Pek Liang.

Baru pada 1967, Pemda DKI melalui Dinas Pertanian Rakyat (nama DKPKP saat itu) membeli keenam lahan tersebut.

Rinciannya, lahan yang dijual Oei di persil 82b seluas 2.000 meter persegi (m2), Ayani di persil 120 dengan luas 840 m2 dan persil 83a seluas 1.420 m2, Iskandar di persil 83b seluas 1.630 m2 dan persil 30 seluas 4.420 m2, H Achayar di persil 83b seluas 2.660 m2, Mugeni B Muhamad di persil 60 seluas 940 m2, dan Oei Pek Liang di persil 76 SIII seluas 32.850 dan persil 76 SII seluas 17.700 m2.

Sisa lahan tidak dijual kepada Dinas Pertanian Rakyat, kata Jufrianto. Sampai saat ini tidak ada pemilik awal itu yang jual lahannya termasuk kepada Kun Soekarno.

"Yang beli itu Dinas Pertanian Rakyat, ada surat belinya. Saya bingung kenapa tiba-tiba ada nama Toeti Soekarno dan di situ juga ada surat pernyatan dari keluarga Iskandar bahwa mereka tidak menjual girik kepada Kun Soekarno," ujar Jufrianto.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diketahui sudah meminta BPK melakukan audit investigasi. Ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Reserse Kriminal Polri untuk mengusut kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com