JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga Senin (11/7/2016), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum juga mengumumkan jalur yang akan ia tempuh dalam mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Basuki atau Ahok sebelumnya tegas mengatakan akan maju melalui jalur perseorangan dengan dukungan "Teman Ahok".
Namun, setelah "Teman Ahok" berhasil mengumpulkan satu juta data KTP, Ahok justru tampak bimbang.
(Baca juga: Kata Ahok soal Keputusannya Maju Pilkada DKI 2017)
Sebab, di sisi lain, ia juga mengantongi dukungan tiga partai politik, yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Ia pun sempat berjanji akan mendeklarasikan diri setelah hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Namun hingga Senin, Ahok belum memutuskan jalur yang dipilihnya.
Sulitnya verifikasi dukungan untuk bakal calon perseorangan, seperti yang diatur dalam revisi UU Pilkada, membuat Ahok galau akan menempuh jalur tersebut atau memilih jalan mudah dengan dukungan partai pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya bilang (jalur yang akan ditempuh pada Pilkada DKI 2017) diumumkan kan habis Lebaran. Kalau di kampung saya, sepanjang bulan Syawal itu adalah (masih) Lebaran," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/7/2016).
Ia enggan mengomentari lebih detail perihal itu. Ahok sebelumnya sempat berujar akan memutuskan pencalonannya setelah makan ketupat di kampung halamannya, Belitung Timur.
Tunggu rekapitulasi KTP
Untuk membahas pencalonannya, Ahok berulang kali bertemu dengan petinggi partai politik pendukungnya dan bertemu dengan "Teman Ahok".
Sejauh ini, pertemuan itu tak juga menghasilkan keputusan mengenai jalur yang akan ditempuh Ahok untuk maju Pilkada DKI 2017.
Ahok sebelumnya menyampaikan bahwa ia akan menunggu "Teman Ahok" selesai merekapitulasi 1 juta data KTP.
"Kami tunggu mereka dulu supaya menghargai mereka. Kami sepakat tunggu mereka dulu, mereka minta waktu sampai (rekapitulasi) 1 juta (data KTP)," kata Ahok.
(Baca juga: Kata Ahok soal Keputusannya Maju Pilkada DKI 2017)
Ia meminta pendukungnya membuktikan keraguan beberapa pihak akan 1 juta data KTP yang dikumpulkan "Teman Ahok".
Kini, "Teman Ahok" selesai merekapitulasi 1 juta data KTP. Dalam proses rekapitulasi itu, "Teman Ahok" bahkan mengundang pihak-pihak yang meragukan pengumpulan data 1 juta KTP.