Sebab, kata Ahok, masih ada perbedaan pendapat di internal parpol terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Tiap-tiap partai juga kan pecah dua. Tiap partai ada yang setuju (jalur independen), ada yang enggak kan," ujar Ahok.
(Baca juga: Menanti Sikap Ahok dan PDI-P untuk Pilkada DKI 2017)
Ia mengatakan akan menerima keputusan yang diambil Teman Ahok dan partai politik meskipun keputusan itu memintanya untuk ikut jalur partai.
Kendati demikian, Ahok tak memungkiri bahwa ia pernah berjanji untuk maju lewat jalur independen.
Ia hanya akan mengikuti keputusan yang diambil Teman Ahok bersama partai politik. Saat menyampaikan ini, Ahok pun mengaku pusing.
"Memang saya bilang mau independen, tetapi kalau mereka putusinnya sama parpol beda? Kamu tanya saja sama mereka deh, aku mah ikut saja. Kayak begitu aku enggak mau pusinglah, yang penting kerja saja," ujar Ahok, Senin.
Pilih apa pun tetap salah
Dalam akun Instagram @temanahokofficial, Teman Ahok mengimbau agar para pendukung Ahok bersyukur karena jagoan mereka telah memiliki dua pilihan untuk maju Pilkada 2017.
"Namun ketimbang mensyukuri punya dua pilihan, sebagian dari kami malah bersitegang dan berdebat tentang pilihan jalur. Kondisi ini malah dimanfaatkan lawan untuk memecah belah kami," kata Teman Ahok melalui akun Instagramnya.
Menurut mereka, jalur apa pun yang dipilih Ahok seolah salah bagi lawan-lawan politiknya.
Ketika Teman Ahok mengumpulkan data KTP dan Ahok menyatakan maju melalui jalur independen, kata mereka, lawan politik Ahok justru menyarankan ia ikut jalur partai.
(Baca juga: PDI-P Masih Pertimbangkan Ahok untuk Pilkada DKI 2017)
Sementara itu, setelah Ahok membuka diri untung diusung partai, lawan politiknya menilai Ahok tak konsisten dan tidak mengasihani Teman Ahok.
"Jadi apa pun pilihan Ahok, Ahok dan Teman Ahok akan tetap dicitrakan salah, dan mereka akan mengambil keuntungan agar pendukung Ahok tidak solid," kata Teman Ahok.
Kondisi inilah yang diminta Teman Ahok untuk dipahami bersama. Saat ini, kata mereka, Ahok justru lebih membutuhkan dukungan dibandingkan sebelumnya.
Sebab, Ahok akan membuat keputusan sulit yang berisiko. Keputusan ini, kata Teman Ahok, juga dinantikan lawan politiknya untuk mengatur strategi.