Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Isu SARA Tak Laku dalam Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 21/07/2016, 19:03 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyertakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagai salah satu aspek yang ditinjau guna mengetahui apakah isu-isu itu memengaruhi warga Jakarta dalam memilih  gubernur pada Pilkada DKI 2017.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa isu SARA tidak cukup memengaruhi pilihan warga.

"Dalam konteks isu agama dan etnis, penduduk DKI sangat liberal. Isu rasialisme tidak laku," kata Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas, saat merilis hasil survei terkait Pilkada DKI 2017, di Kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Saat ditanyakan setuju atau tidak orang yang beragama Islam tidak boleh dipimpin oleh orang yang bukan Islam, 48 persen responden menyatakan tidak setuju. Sementara yang mengatakan sangat setuju 12 persen dan yang setuju 29 persen.

Kemudian, saat ditanya mengenai pandangan bahwa orang dari etnis minoritas tidak boleh memimpin orang-orang dari etnis mayoritas, 64 persen responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 4 persen menyatakan sangat setuju dan 20 persen setuju.

"Mayoritas pemilih Jakarta cukup moderat dalam memandang asal-usul agama dan etnis ketika menentukan dukungan terhadap calon gubernur," kata dia.

Menurut Abbas, responden yang sangat setuju terhadap pandangan-pandangan di atas kebanyakan merupakan orang-orang yang memilih Yusril Ihza Mahendra. Sebanyak 45,8 persen yang menyatakan orang Islam harus dipimpin oleh orang Islam merupakan pendukung Yusril.

Sebanyak 46,4 persen yang menyatakan etnis minoritas tidak boleh memimpin etnis mayoritas juga merupakan pendukung Ketua Umum Partai Bulan Bintang tersebut.

SMRC melakukan survei pada 24-29 Juni 2016. Survei dilakukan dengan metode wawancara terhadap 820 responden. Namun, hanya 646 responden yang dinyatakan valid dan datanya dianalisis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com