Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Mirna Kejang-kejang, Manajer Olivier Minta Barista Buat Es Kopi Vietnam Serupa

Kompas.com - 27/07/2016, 15:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer kafe Olivier, Devi, meminta barista bernama Rangga Dwi Saputra membuat es kopi vietnam lagi seusai Wayan Mirna Salihin kejang-kejang setelah meminum kopi sejenis. Pembuatan kopi itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada bahan-bahan es kopi vietnam itu yang menyebabkan Mirna kejang-kejang.

"Saya investigasi sendiri, saya coba buat sendiri. Saya coba bikin satu lagi dari bahan yang sama. Itu setelah Mirna dibawa keluar, itu saya minta Rangga buat lagi," kata Devi saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016), dalam kasus kematian Mirna dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso.

Dalam sidang itu, Devi membandingkan es kopi yang baru dibuat dengan es kopi yang sempat diminum Mirna.

"Tapi tidak seperti itu (es kopi yang diminum Mirna)," kata dia.

Devi mengaku langsung mengecek semua waktu kedaluwarsa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat es kopi vietnam. Menurut dia, semua bahan tersebut tidak bermasalah.

"Saya cek expired date-nya, semuanya tidak ada masalah," ucap Devi.

Ia menjelaskan bahwa es kopi vietnam yang diminum Mirna tidak sesuai dengan standar es kopi vietnam yang disajikan di kafe Olivier.

"Yang standar itu rasanya kayak kopi susu biasanya. Kalo kemarin yang saya coba itu pas kejadian, enggak bisa ketelen, bukan seperti minuman," tutur dia.

Devi juga menyebutkan bahwa es kopi vietnam yang diminum Mirna berwarna agak kekuningan dan baunya menyengat. Warna tersebut berbeda dengan warna es kopi vietnam yang disajikan di kafe Olivier.

"Seharusnya kalau sudah dicampur warnanya jadi cokelat, enggak terlalu gelap," kata Devi.

Devi mengaku sempat menyicipi es kopi vietnam yang diminum Mirna dari sedotan dan rasanya pedas. Bahkan dia mengaku sampai mual dan muntah-muntah.

Kompas TV Manajer Kafe Olivier: Kita Bisnis Restoran Bukan Bisnis Pembunuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com