Selain itu, untuk memperbaiki struktur pendanaan, Bank DKI juga telah melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Bank DKI tahap pertama pada Juni 2016 sebesar Rp1 triliun dari total Rp 2,5 triliun yang diterbitkan secara bertahap dalam periode dua tahun ke depan.
“Manajemen yakin Bank DKI telah mulai mengarah pada pertumbuhan yang lebih sehat,” ujar Kresno.
Bank DKI merupakan bank yang sahamnya 99,97 persen dimiliki oleh Pemprov DKI jakarta dan 0,03 persen dimiliki oleh PD Pasar Jaya.
Bank DKI melayani berbagai jenis jasa dan layanan baik konvensional maupun syariah, mulai dari produk dana, yaitu giro, tabungan monas, tabungan monas bisnis, tabungan simpeda, tabunganku, dan deposito.
Bank ini juga melayani berbagai kredit dan pembiayaan, mulai kredit investasi, kredit modal kerja, kredit multiguna, KPR Griya Monas, Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit KUMK Monas, serta kredit lainnya.
(Warta Kota/Ichwan Chasani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.