Itu sebabnya, risiko kecelakaan saat proses pembongkaran gedung dinilai tinggi. Di Jakarta, pembongkaran gedung dan bangunan sering kali hanya mengandalkan tenaga lapangan tanpa tenaga ahli pendamping. Pembongkaran rumah tinggal bertingkat tak jarang hanya melibatkan operator alat berat.
Kecelakaan terakhir terjadi di gedung bekas rumah duka Heaven di Jalan Gedong Panjang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, 18 Juni. Peristiwa yang diduga disebabkan kesalahan prosedur pembongkaran itu menewaskan dua orang.
Di Jakarta, ada juga gedung bertingkat tinggi yang sudah lama mangkrak seperti gedung Panin di Bintaro. Gedung tersebut adalah Menara Saidah di Jalan Letjen MT Haryono, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Menurut pantauan Kompas, Senin (1/8), gedung 28 lantai tersebut dikelilingi pagar seng setinggi sekitar 2 meter. Di satu-satunya akses masuk di Jalan Letjen MT Haryono terlihat lebih dari lima orang berkumpul di pos jaga.
Sejumlah warga RW 001 Kelurahan Cikoko, yang terletak di belakang Menara Saidah, mengaku khawatir gedung itu roboh jika tak segera direnovasi.
Menurut Hafid (26), salah seorang warga, sempat ada kegiatan renovasi pada pertengahan 2015. Namun, renovasi terhenti setelah berjalan dua bulan.
"Semakin lama Menara Saidah tak dihuni, gedung tersebut makin cepat keropos," ujarnya.
Kepala Dinas Penataan Kota (DPK) DKI Jakarta Benny Agus Chandra menyatakan, Menara Saidah itu sudah dalam pengawasan khusus.
"(Gedung) Itu malah sudah beberapa kali pemiliknya kami panggil dan kami tanyai, mau diapakan gedung itu," ujar Benny, Selasa.
Data buram
Meski demikian, Benny mengakui data terkait kondisi gedung-gedung bertingkat tinggi di DKI hingga saat ini masih buram. Menurut Benny, selain tersebar di berbagai instansi, data kondisi gedung belum terdokumentasi secara elektronik.
Soal keamanan dan keselamatan gedung, misalnya, diawasi oleh beberapa instansi sekaligus, seperti DPK, dinas pemadam kebakaran, dan dinas tenaga kerja.
Menurut Benny, pihaknya perlu memperbaiki sistem pengawasan gedung-gedung tinggi di Jakarta saat ini. Ke depan, peran masyarakat di tingkat kelurahan dan kecamatan juga ditingkatkan.
Masyarakat diminta lebih aktif melaporkan gedung-gedung yang dibiarkan mangkrak sehingga membahayakan sekitarnya.
(UTI/HLN/MKN/C04/*)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Agustus 2016, di halaman 28 dengan judul "Risiko Tersembunyi di Balik Maraknya Pencakar Langit".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.