Camat Pancoran Hary Gunara mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga dan telah memutuskan akan membongkar bangunan di sana pada 1 September mendatang.
"Surat peringatan sudah dari tahun lalu, enggak ada SP 1 atau SP 2 lagi karena sudah dikasih semua, akhirnya 1 September kami bongkar," kata Hary saat dihubungi, Selasa siang.
Hary mengakui ada penolakan warga terkait rencana pembongkaran ini. Kendati demikian, kata Hary, pemerintah sudah memutuskan bahwa warga akan direlokasi ke Rusun Marunda, Jakarta Utara.
"Sudah bagus mereka direlokasi, mereka ini kan dudukin tanah negara. Itu jalur hijau, bertahun-tahun di situ, sekarang maunya dipindah yang dekat ke mana? Adanya di Marunda," ujar Hary.
Dalam sepekan ke depan, pihaknya membuka pendaftaran bagi warga untuk mendapatkan unit di Rusun Marunda. Pihak pengelola Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, telah menyiapkan sebanyak 60 rusun untuk menampung puluhan kepala keluarga (KK) yang berasal dari Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan.
Kepala Rusun Marunda, Murni Sianturi menjelaskan, dari informasi yang didapatkan pihak Kelurahan Rawajati, ada 60 KK yang akan dipindahkan ke Rusun Marunda. Meski secara langsung belum ada warga Rawajati yang datang ke rusun tersebut, pihak Kelurahan Rawajati telah menyerahkan ke 60 nama KK ke pengelola Rusun Marunda.
"Kabarnya ada 60 KK, kami sudah siapkan rusunnya, tinggal dihuni," ujar Murni saat ditemui Kompas.com, Selasa.
Murni menjelaskan, seluruh warga yang pindah tidak akan ditempatkan di satu blok yang sama, ini karena keterbatasan hunian yang kosong di Rusun Marunda.