Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Terima Bantuan Rp 6,8 Miliar dari AS untuk Pelatihan Perawatan Rel

Kompas.com - 02/09/2016, 13:50 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui United States Trade and Development Agency (USTDA) memberikan dana bantuan sebesar 515.000 dollar AS atau lebih kurang Rp 6,8 miliar kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Dana bantuan diberikan untuk pelatihan perawatan rel kereta api di Indonesia.

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Brian McFeeters menyampaikan, dana bantuan ini menunjukkan komitmen Pemerintah AS dalam mendukung usaha Indonesia meningkatkan infrastruktur transportasinya.

"Pemerintah AS ingin berpartisipasi dalam pasar Indonesia yang sedang tumbuh dan proyek ini akan membantu membangun hubungan tersebut," kata Brian di Rumah Dinas Wakil Dubes AS, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta, Jumat (2/9/2016).

(Baca juga: Fisik Rel Kereta Sudah Nampak di Bandara Soekarno-Hatta)

Direktur Logistik dan Pengembangan PT KAI Budi Noviantoro menyambut baik dana bantuan dari Pemerintah AS tersebut.

Budi yang hadir dalam acara persetujuan dana bantuan itu menyampaikan bahwa dana cukup besar tersebut akan digunakan untuk pelatihan pegawai PT KAI dalam memperbaiki sistem perawatan jalan kereta api Jakarta-Surabaya lintas utara.

Pelatihan itu akan diberikan oleh konsultan dari Amerika Serikat.

"Pemerintah bangun infrastruktur sudah jadi, tapi kalau enggak dirawat sama saja bohong kan. Begitu juga perawatan trek ini," kata Budi.

Menurut Budi, Indonesia sudah membangun sistem perawatan jalan kereta api.

Namun, dengan adanya pelatihan ini, ia berharap akan ada kebaruan perawatan, misalnya soal rail-grinding.

"Rail-grinding ini termasuk track maintenance system. Misalnya treknya sudah jelek, nanti bisa di-grinding dulu, bagaimana caranya? Kami enggak pernah," ujar Budi.

Terkait pelatihan perawatan jalan kereta api tersebut, Pemerintah AS akan menunjuk salah satu konsultan dari negaranya.

(Baca juga: Hari Kedua Jabat Menteri Perhubungan, Budi Karya Berencana Reaktivasi Rel Kereta Api)

Setelah itu, konsultan tersebut akan datang ke Indonesia untuk mempelajari sistem perawatan jalan kereta api di Indonesia.

"Nanti akan sama-sama buat konsep bersama dan akan kami kirim orang di sana. Nanti balik akan buat kesimpulan," kata Budi.

Rencananya, ada empat orang dari PT KAI dan satu orang dari Dirjen Perekeretaapian Kemenhub RI yang akan dikirim ke Amerika Serikat untuk mempelajari sistem perawatan modern tersebut. Kerjasama berupa pelatihan itu akan berlangsung hingga 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Megapolitan
Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com