Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buka Peluang Hentikan Penyidikan Siswi Magang yang Mengaku Diperkosa Oknum PNS DKI

Kompas.com - 11/09/2016, 11:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membuka peluang akan menghentikan penyidikan terkait kasus siswi magang berinisial M, yang mengaku diperkosa oleh tiga oknum PNS Pemprov DKI Jakarta.

Pasalnya, berdasarkan hasil visum dan keterangan para saksi tidak ada yang membenarkan mengenai adanya peristiwa pemerkosaan terhadap M.

"Ya, kalau memang tidak ada kejadian itu (pemerkosaan) akan kami SP3 (hentikan penyidikan)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Tahan Marpaung saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/9/2016).

Baca juga: Sambil Menangis, Ibu Siswi Magang Minta Keadilan untuk Kasus Anaknya

Tahan mengungkapkan, hasil visum dari Rumah Sakit Polri dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengatakan, tidak ada luka baru di kemaluan korban. Selain itu, keterangan pelapor dengan keterangan saksi-saksi dan fakta di lapangan sangat bertolak belakang.

"Korban kan bilang dia diikat dan melihat orang yang pakai baju putih dan tulisan bajunya security. Kami ngecek ke TKP tidak ada security pakai baju putih, di sana tuh tidak ada security, adanya Pamdal," ucapnya.

Tahan menjelaskan, setelah hasil tes kejiwaan pelapor keluar, pihaknya akan melakukan gelar perkara. Hasil gelar perkara tersebut akan diputuskan apakah kasus ini dihentikan ataukah diteruskan penyidikannya.

"Nanti setelah hasil psikoliginya keluar kami akan lakukan gelar perkara. Kami akan mengundang pihak terlapor dan pelapor. Selain itu, kami juga akan mengundang dari pihak KPAI," kata Tahan.

Baca juga: Polisi Buka Kemungkinan Hentikan Kasus Dugaan Pencabulan Siswi Magang

Sebelumnya, seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), M (17), melaporkan dugaan pencabulan oleh tiga oknum pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta. Siswi magang itu mengaku dicabuli oleh H, A dan Y di kantor Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com