Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kubu Ahok soal Konflik di Koalisi Kekeluargaan

Kompas.com - 12/09/2016, 18:55 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017, Nusron Wahid enggan menanggapi perpecahan di Koalisi Kekeluargaan. 

Koalisi Kekeluargaan adalah gabungan tujuh partai. Partai-partai itu yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 

Belakangan koalisi itu terancam pecah setelah PKB dan PPP mengancam keluar koalisi dan mencabut dukungan untuk Sandiaga Uno.

Sandiaga adalah nama bakal calon yang diusung Gerindra dan didukung sejumlah partai di koalisi kekeluargaan. 

Nusron mengatakan, pihaknya tak mau memandang konflik yang ada di internal Koalisi Kekeluargaan itu memengaruhi dukungan dan elektabilitas Ahok dalam bentuk apapun.

"Kami itu tidak ada melihat ada keuntungan atau kerugian dengan perilaku orang lain, biasa saja," ujar Nusron saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/9/2016).

Nusron menyampaikan meski PKB dan PPP tetap mendukung Sandiaga pada Pilkada DKI, tim pemenangan Ahok tak akan gentar menghadapi koalisi tersebut.

Pihaknya tetap yakin dengan dukungan yang dimiliki saat ini bisa menjadikan Ahok kembali menduduki kursi DKI 1.

"Namanya memilih lawan, pilih siapa saja lawannya harus menang," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala BNP2TKI ini.

PKB dan PPP mengancam akan mencabut dukungannya untuk bakal calon Gubernur DKI dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno.

(Baca: PKB Ancam Cabut Dukungannya jika Sandiaga Pilih Wakil dari PKS)

Kedua partai tersebut mengancam mencabut dukungan jika Sandiaga memilih tawaran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berpasangan dengan Mardani Ali Sera pada pemilihan Gubernur DKI 2017.

Bahkan PKB dan PPP mengancam akan mengalihkan dukungan ke bakal calon gubernur lainnya, Yusril Ihza Mahendra.

Kompas TV Sandiaga Dapat Dukungan dari PKB

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com