Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPUD DKI: Berkas Pencalonan Bakal Cagub-Cawagub Lengkap

Kompas.com - 26/09/2016, 13:35 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta Sumarno menyebutkan, semua berkas untuk pencalonan Pilkada DKI Jakarta 2017 yang mereka terima sudah lengkap.

Dokumen yang dimaksud adalah berkas pencalonan dari tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftarkan diri ke KPUD, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, serta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Berkas pencalonan semua sudah lengkap. Berkas pencalonan itu yang diajukan partai politik, misalnya SK (surat keputusan) partai politik, keputusan partai politik tentang calon yang diajukan, dan sebagainya, itu sudah lengkap, termasuk dengan visi-misi dan sebagainya," kata Sumarno di Kantor KPUD DKI Jakarta, Senin (26/9/2016).

(Baca juga: KPU DKI Ingatkan Masyarakat Jangan Sedikit-sedikit Tuding SARA)

Selain berkas pencalonan, ada berkas persyaratan calon yang masih harus dilengkapi oleh bakal cagub-cawagub.

Menurut Sumarno, pihaknya masih mendapati sejumlah kekurangan untuk berkas persyaratan calon ini.

"Semua pasangan tentu ada kurang (berkas) sedikit-sedikit ya. Itu nanti kami minta supaya dilengkapi sampai 4 Oktober 2016," tutur Sumarno.

(Baca juga: KPU DKI Sebut Bakal Cagub-Cawagub yang Tak Lolos Tes Kesehatan Bisa Diganti Partai Pengusung)

Adapun batas waktu penyerahan berkas pencalonan pada Jumat (23/9/2016) lalu, sedangkan batas waktu penyerahan berkas persyaratan calon sendiri ditetapkan pada Kamis (29/9/2016) mendatang.

Jika KPUD mendapati masih adanya berkas yang kurang, bakal cagub-cawagub diwajibkan melengkapi kekurangan itu hingga Selasa (4/10/2016).

Sampai saat ini, KPUD juga masih menunggu hasil pemeriksaan kesehatan yang rencananya akan mereka terima pada Rabu (28/9/2016).

Setelah semua persyaratan terpenuhi, barulah dapat diumumkan siapa saja yang ditetapkan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan bertanding pada pilkada serentak tahun 2017.

Kompas TV Ahok: Kata Dokter, Ahok Bukan Psikopat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com