JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan, meminta seluruh elemen warga yang berperan dalam Pikada DKI Jakarta 2017 untuk tidak memunculkan isu-isu yang sarat konflik.
"Siapapun gubernurnya kan yang penting Jakarta damai. Saya mengimbau juga di media sosial gak usahlah saling menghujat, kasihan masyarakat kita," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/9/2016).
Iriawan mengatakan, sebagai Ibu Kota, Jakarta menjadi barometer pelaksanaan pemilu di Indonesia. Ia mengkhawatirkan konflik yang di Jakarta dapat merembet ke daerah lain.
"Jika Ibu Kota bermasalah, akan kemana-mana," kata dia.
Iriawan berjanji akan menindak tegas pihak-pihak yang memunculkan hujatan, isu SARA, dan provokasi lainnya. Selain pengamaman wilayah, polisi juga akan melalukan patroli di dunia maya.
"Kami kan ada (bagian) cyber crime, kami awasi di media media sosial," kata dia.
Polda Metro Jaya akan menugaskan 10 personel untuk memberikan pengawalan secara melekat kepada setiap calon gubernur dan calon wakil gubernur. Selain itu, 15.000 personel juga akan diterjunkan untuk mengamankan tahapan pilkada khusus di DKI Jakarta.
Rencananya, tanggal 25 Oktober 2016 akan dilakukan setting pengamanan.
Tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017 dimulai dengan pendaftaran pasangan calon di KPU DKI Jakarta pada 21-23 September 2016. Tahapan kampanye dan debat publik akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017, dan pencoblosan dilakukan pada 15 Februari 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.