Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Putuskan NCICD, Belum Ada Kajian Komprehensif soal Dampak Menyeluruh

Kompas.com - 29/09/2016, 18:00 WIB

Alan Koropitan, Koordinator Bidang Kajian Strategis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, mengatakan, dalam kaitan dengan NCICD, ia hanya setuju pembangunan tanggul fase A. ”Saya sepakat untuk fase A. Bangun tanggul untuk penahan di pesisir, lalu perbaiki sanitasi, pencemaran, dan penurunan tanah,” katanya.

Cegah banjir

Pandangan berbeda disampaikan peneliti di Departemen Teknik Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali, yang juga Direktur Indonesia Water Institute. Menurut dia, tanggul laut raksasa itu justru dibutuhkan untuk mencegah banjir di Jakarta.

Dengan kondisi penurunan muka tanah dan kenaikan air laut, banjir kian berpotensi menggenangi Jakarta karena 13 sungai makin tak mampu mengalirkan air ke Teluk Jakarta.

Dalam kondisi seperti itu, rekayasa teknik yang bisa ditempuh adalah menurunkan level muka air di Teluk Jakarta hingga di bawah muka air di muara sungai. Rekayasa ini bisa dilakukan dengan membangun tanggul lepas pantai yang dilengkapi pompa untuk mengatur muka air.

Dihubungi terpisah, Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas Donny Adzan mengatakan, tanggul fase A NCICD dan reklamasi dua hal berbeda. Tanggul fase A NCICD memiliki tujuan mengatasi kebencanaan, sementara reklamasi lebih bertujuan pembangunan.

Menurut Donny, dalam program Strategi Pengamanan Pesisir Jakarta (Jakarta Coastal Defence Strategy/JCDS) tahun 2012, kedua proyek itu dimasukkan jadi satu kesatuan. Pada 2015, ketika JCDS berubah jadi NCICD, keduanya dipisahkan.

Setelah reklamasi pulau-pulau di Teluk Jakarta dimoratorium, April lalu, pemerintah memutuskan kedua proyek diintegrasikan lagi. ”Sekarang disuruh integrasi lagi, artinya JCDS juga, kan?” ujar Donny.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Wismana Adi Suryabrata menyatakan, kajian mengenai NCICD ditargetkan rampung Oktober 2016. ”Kajian ini mengakomodasi kajian-kajian yang ada sebelumnya. Kami tidak mulai dari nol,” ujar Wismana.

Kajian kali ini melengkapi kajian JCDS dan NCICD sebelumnya. Selain untuk menjaga Jakarta dari risiko banjir, baik dari sungai maupun laut, proyek ini juga mencakup penanganan sejumlah masalah dasar, seperti air bersih, penurunan muka tanah, sanitasi, dan strategi pengembangan kota.

Staf Khusus Menteri Koordinator Kemaritiman Atmadji Sumarkidjo, kemarin, mengatakan, Bappenas akan mengumumkan hasil evaluasinya pada 26-27 Oktober. (AIK/MKN/JAL/HLN/ DEA/NDY/HAR)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 September 2016, di halaman 1 dengan judul "Hati-hati Putuskan NCICD".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com