Mengapa bukan Ibas?
Agus juga mengomentari pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat soal alasan koalisi tidak mengusung adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, maju dalam Pilkada DKI 2017. Padahal, Ibas sudah lebih dulu terjun ke dunia politik.
Agus mengatakan bahwa tidak ada yang bisa mengetahui jalan hidup seseorang ke depan. Oleh karena itu, ia menganggap bahwa yang terjadi sekarang merupakan takdir dan jalan hidup.
Ia juga menilai, pertanyaan mengenai alasan bukan Ibas yang diusung ini diembuskan karena ada pihak yang ingin membenturkan dirinya dengan sang adik. Padahal, menurut dia, Ibas mendukung keputusan ini, demikian juga dengan orangtua mereka.
"Ketika saya ambil keputusan, dia (Ibas) juga bisik ke saya, Mas Agus sudah pikir konsekuensinya dan apa yang harus dilakukan untuk peluang ini, diskusi dari hati ke hati, dan adik saya lakukan itu ke saya. Saya bersyukur keluarga kecil, tetapi kita semua saling support," tambah Agus.
Agus mengaku belum memikirkan mengenai karier selanjutnya bila ia gagal dalam Pilkada DKI. Namun, Agus sadar bahwa dia tidak lagi memiliki kesempatan untuk kembali berkarier di TNI.
(Baca: Jika Tidak Menang pada Pilkada DKI, Bagaimana Karier Agus Yudhoyono? )
Putra sulung SBY ini juga belum memikirkan, seandainya gagal memenangi Pilkada DKI, apakah ia akan menjadi kader Partai Demokrat atau tidak.
"Nanti itu kita bicarakan. Untuk di bidang apa, untuk di dunia yang baru, nanti kita lihat. Ya tetapi masih jauhlah, Insya Allah ya," kata Agus.
Agus mengaku bangga sempat berkarier di militer. Terlebih lagi, Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat, dan Panglima Kodam Jaya mengapresiasi perjalanan kariernya di militer.
Ia merasa bangga sebab Panglima TNI menyebut dirinya sebenarnya adalah kader yang disiapkan untuk pimpinan TNI pada masa depan.
"Bagi perwira TNI, itu suatu pencapaian luar biasa, itu penghargaan yang sulit untuk digambarkan dengan kata-kata. Pimpinan, apalagi bintang empat, Panglima TNI, mengatakan seperti itu," ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.