JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak percaya jika tersangka hanya iseng ketika meretas dan menampilkan tayangan pornografi di videotron yang terletak di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan. Menurut dia, polisi harus lebih mendalami motif tersangka.
"Kayak begitu kan niat jahat ada dimana-mana ya. Itu kan disengaja kan. Jadi galilah motifnya. masa iseng? bisa enggak iseng kaya gitu?" ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (5/10/2016).
Adapun, tersangka yang bernama Samudera Al Hakam Ralial (24) mengatakan dia melihat videotron menampilkan username dan password ketika sedang berhenti di lampu merah. Melihat hal itu, Samudera langsung mengeluarkan telepon seluler untuk memfotonya.
Samudera yang bekerja sebagai ahli IT ini kemudian masuk ke dalam team viewer PT Transito Adiman Jati selaku operator videotron itu, dengan menggunakan username dan password yang dia dapat. Djarot mengatakan hal itu adalah hal yang tidak masuk akal.
Namun, dia menyerahkan semua pada polisi. "Halah, itu enggak masuk akal. Tapi urusan polisi-lah, kalau polisi percaya kaya gitu ya lucu," ujar Djarot. (Baca: Ini Pengakuan Peretas Videotron di Jalan Wijaya)
Djarot pun mengatakan nantinya perlu ada perjanjian kerja sama yang ketat dengan operator. Jika ada konten yang tidak disesuai, pihak terkait bisa dipidana. Meskipun bukan sebagai pelaku utama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.