Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Akan Dilakukan Ahok untuk Jaga Elektabilitasnya

Kompas.com - 06/10/2016, 13:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Elektabilitas bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berdasarkan hasil survei beberapa lembaga menunjukkan penurunan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Merespons hal itu, Basuki mengatakan dirinya harus bekerja lebih baik lagi.

"Makanya kalau memang tren (elektabilitas) saya menurun, orang Jakarta enggak mau pilih saya lagi, saya masih punya satu tahun, saya harus bikin banyak sekali proyek-proyek," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Basuki mengatakan, dirinya tak terlalu mempersoalkan menang atau kalah pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Bagi Basuki, ia hanya ingin memaksimalkan kinerja di sisa masa jabatan agar dapat meninggalkan kenangan baik untuk Ibu Kota.

"Waktu kamu meninggalkan Balai Kota, orang mengenang kamu tidak? Orang harus akui nih, ini zamannya dia, zamannya Ahok (Basuki) lho, orang akan kenang seumur hidup," kata Basuki.

(Baca: Djarot Tetap Senang dengan Survei LSI meski Elektabilitas Ahok Disebut Menurun)

Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA, tren elektabilitas Basuki terus menurun. Hasil survei pada Maret 2016, elektabilitas Basuki masih 59,3 persen.

Pada survei Juli 2016, elektabilitas Basuki turun menjadi 49,1 persen, dan pada Oktober 2016, elektabilitasnya terus turun menjadi 31,4 persen.

Kemudian berdasarkan hasil survei Media Survei Nasional (Median), elektabilitas Basuki pada September 2016 mencapai 34,2 persen. Elektabilitasnya itu terus menurun dari Desember 2015 yang meraih 50,0 persen.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, menjelaskan penurunan elektabilitas Basuki disebabkan karena dia batal memilih maju melalui jalur perseorangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Karakteristik pemilih Ahok ingin agar Ahok terbebas parpol. Ini lampu kuning bagi tim sukses Ahok, karena elektabilitasnya tergerus terus," kata Rico.

Kompas TV Ahok Bantah Elektabilitas Turun Karena Penggusuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com