Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Unit Pelayanan PKB Pulogadung Akan Pecat Oknum yang Terlibat Pungli

Kompas.com - 12/10/2016, 15:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Unit Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Pulogadung, Jakarta Timur, Muslim, menyatakan akan menindak tegas oknum petugas yang terlibat pungutan liar (pungli). Menurut Muslim, sanksi terlibat dalam pungli adalah pemecatan.

"Kalau ada pungli, kami pecat," kata Muslim, kepada Kompas.com, di Unit Pelayanan PKB Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (12/10/2016).

Muslim menuturkan, sepanjang 2016 pihaknya telah memecat seorang petugas PKB karena menerima pungli. Kejadiannya sekitar April lalu. Saat itu, sang oknum petugas menerima Rp 100.000 dari sopir bus Metromini.

"Katanya untuk uang terima kasih. Jadi dia petugas di titik barat sana, tapi malah main (berada) di sebelah timur. Setelah kasus itu, besoknya (dia) di-PHK, dan dilakukan dalam apel supaya jadi pelajaran bagi yang lain," ujar Muslim.

(Baca: Polri Siap Kerja Sama dengan KPK dalam Memberantas Pungli)

Tak hanya melarang praktik pungli, pihaknya juga menindak para calo yang berkeliaran di dalam PKB Pulogadung. Bagi yang kedapatan, akan diamankan dan diminta membuat perjanjian di atas materai agar tidak mengulangi perbuatannya.

"Sekitar satu setengah bulan lalu, satu calo kami tangkap. Itu laporan masyarakat dari Qlue. Kami tangkap dan minta dia buat surat pernyataan," ujar Muslim.

Untuk mencegah calo, pihaknya melarang yang tidak berkepentingan berada di lingkungan PKB Pulogadung. Selain ada petugas keamanan, PKB Pulogadung dibantu dua personel provost dari Polres Metro Jakarta Timur.

Bersih-bersih tempat Pengujian Kendaraan Bermotor dari praktik pungli, lanjutnya, dilakukan sejak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menutup PKB Kedaung di Angke, Jakarta Barat, bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sejak saat itu, seluruh PKB di Jakarta mengikuti Program Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) dari KPK. Seluruh petugas juga dibimbing agar tidak terlibat dalam praktik pungli.

"Jadi kami melakukan kegiatan ada rekomendasi dari KPK, seperti di bagian booking, pelayanan publik, prosedur dan di sistem pelayanan," ujar Muslim.

(Baca: Ahok Berharap Kepala Balai PKB Kedaung Angke "Bernyanyi" Setelah Dipecat)

Kompas TV Jokowi: Tangkap dan Pecat Pihak Terlibat Pungli!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDB Online, Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah Bagi Oknum Jual-Beli Kursi Sekolah

PPDB Online, Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah Bagi Oknum Jual-Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com