JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut gabungan ormas yang akan berunjuk rasa menentang dirinya merupakan pihak-pihak yang sudah lama menginginkan dirinya terkena kasus hukum.
Ia kemudian mencontohkan unjuk rasa yang pernah dilakukan pihak yang sama beberapa bulan silam.
Ahok menyebut, saat itu, unjuk rasa berisi tuntutan agar penegak hukum menetapkannya sebagai tersangka untuk kasus pembelian lahan RS Sumber Waras dan reklamasi Teluk Jakarta.
"Tujuannya cuma satu, gimana Ahok bisa masuk penjara, enggak ikut Pilkada," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (14/10/2016).
Gabungan ormas yang berunjuk rasa pada hari ini ingin menyampaikan sikap mereka terkait pernyataan Ahok yang beberapa waktu lalu sempat menyebut isi dari Alquran Surat Al Maidah ayat 51.
Beberapa hari lalu, Ahok menyampaikan permintaan maaf yang ditujukannya kepada umat Islam. Karena itu, Ahok merasa tidak perlu lagi menyampaikan permintaan maaf kepada ormas yang berunjuk rasa hari ini.
"Mereka kan enggak terima minta maaf. Masih demo kan," ujar Ahok.
Ahok menilai kasus yang terjadi terkait pernyataannya itu harusnya sudah selesai dan tidak lagi diperpanjang.
"Semua pemimpin agama, PBNU sudah ngomong. Bahkan Bawaslu juga mengatakan tidak ada pelanggaran," ucap Ahok.
Unjuk rasa yang diadakan gabungan ormas untuk menentang Ahok dijadwalakan akan dimulai sekitar pukul 13.00.
Di Balai Kota, tampak sudah ada ratusan aparat yang disiagakan. Terlihat pula sejumlah mobil water canon dan pemasangan kawat berduri.