JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Persatuan Pembangunan Abraham "Lulung" Lunggana sudah menyatakan dukungan pribadinya kepada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Menurut Lulung, dia melihat ada kesamaan yang dimiliki Agus-Sylviana dengan dirinya. Sejumlah kesamaan tersebut, kata Lulung, karena pasangan tersebut berasal dari keluarga militer.
Selain itu, figur Sylviana yang juga merupakan orang Betawi membuat Lulung semakin yakin untuk mendukungnya.
"Ya secara pribadi kita dukung (Agus-Sylviana), ya jelas garis besarnya. Saya anak tentara, dan saya anak Betawi. Jelas itu," ujar Lulung di Jakarta Utara, Selasa (11/10/2016).
Senin (17/10/2016) kemarin, Lulung juga diundang oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ke Puri Cikeas. Selain Lulung, sejumlah politisi PPP lain seperti Riano Ahmad, Belly Bilalussalam, Danny Kusuma, dan Anas Maruf juga diundang.
Hal yang membuat undangan tersebut istimewa adalah karena Lulung merupakan kader PPP kubu Djan Faridz. PPP yang sudah berkoalisi untuk mengusung pasangan Agus-Sylviana adalah PPP kubu Romahurmuziy. (Baca: Nasib Lulung yang Kini Berseberangan dengan Kubunya)
Sikap Lulung yang berseberangan dengan Djan Faridz bisa dibilang di luar kebiasaan. Sebab, Lulung dikenal sebagai loyalis Djan Faridz sejak ada konflik kepengurusan di internal partainya. Lulung selalu membela Djan dan menilai PPP di bawah Djan adalah PPP yang sah.
Apa yang melunturkan loyalitas itu?
Meskipun dukungan Lulung terhadap Agus-Sylviana hanya dukungan pribadi, tetapi tetap saja berseberangan dengan partainya. Basuki Tjahaja Purnama-lah yang menjadi penyebab Lulung berseberangan dengan Djan Faridz.
Djan Faridz memutuskan untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI 2017. Djan sendiri tidak mau memusingkan perbedaan dukungan antara PPP kubunya dan kubu Romahurmuziy.
"Hak kami untuk mendukung siapa pun. Itu ada di tangan DPP PPP Muktamar Jakarta," ujar Djan. (Baca: Dukung Ahok-Djarot, PPP Kubu Djan Faridz Akan Panggil Lulung)
Sementara Lulung, tidak mau mengikuti keputusan Djan Faridz untuk mendukung Basuki atau Ahok. Lulung sendiri sudah sejak lama berselisih pendapat dengan Ahok. Lulung mengatakan konstituennya akan kecewa jika dirinya mendukung Ahok-Djarot. PPP kubu Romahurmuziy sudah menawarkan kepada Lulung untuk bergabung.
Namun, Lulung mengaku masih menunggu sikap PPP kubu Djan Faridz setelah dirinya tidak ikut mendukung Ahok-Djarot.
"Saya tinggal nunggu kebijakan partai saya. Tentunya teman-teman tahu prosesnya panjang sekali, persoalan saya dengan Basuki Tjahaja Purnama, masa saya mau mengecewakan masyarakat yang dipimpin saya hari ini," ujar Lulung.