JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi, tengah mengkaji apakah tim yang dipimpinnya itu memerlukan penambahan anggota untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 atau tidak.
Menurut dia, anggota tim bisa saja bertambah apabila ada tokoh yang dianggap berkompeten memenangkan pasangan Ahok-Djarot.
"Kalau kami memerlukan, yang mengerti APBD, ya kami tambah (anggota), atau misalkan mengerti kependudukan, ya kami tambah," kata Prasetio, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/10/2016).
(Baca juga: Dewan Pengarah Tim Pemenangan Ahok-Djarot Nilai Pengunduran Diri Ruhut Sikap Elegan)
Meski demikian, menurut dia, penambahan anggota tim pemenangan ini tentatif.
Sebab, anggota tim pemenangan yang sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta jumlahnya sudah mencapai ratusan.
Sejauh ini, baru Sekjen PPP versi Muktamar Jakarta, Dimyati Natakusumah, yang ditambahkan ke dalam susunan tim pemenangan Ahok-Djarot.
Dimyati akan berperan sebagai juru bicara. "Kalau untuk sekarang, tim kami masih cukup dengan anggota yang ada," kata Prasetio.
(Baca juga: Sekjen PPP Kubu Djan Faridz Jadi Jubir Ahok-Djarot)
Adapun tim pemenangan Ahok-Djarot didaftarkan ke KPU DKI Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Tim ini terdiri dari kader empat partai politik pengusung Ahok-Djarot, yakni PDI-P, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.
Selain itu, ada relawan Ahok-Djarot yang juga bergabung dalam tim. Belakangan, PPP versi Muktamar Jakarta resmi menyatakan dukungannya kepada Ahok-Djarot.
Dengan demikian, kader partai berlambang Ka'bah itu juga masuk ke dalam tim pemenangan Ahok-Djarot.