Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Pembasmian Tikus di Jakarta

Kompas.com - 26/10/2016, 09:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera melaksanakan program "Gerakan Basmi Tikus". Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta, Darjamuni, menjelaskan, masyarakat bisa menangkap tikus yang ada di lingkungannya atau menginformasikan kepada pejabat terkait bahwa di lingkungannya terdapat banyak tikus.

"Jadi kami mengumpulkan tikus dengan menggunakan perangkap atau pakai zat kimia untuk menangkap tikus yang ada di gedung. Kalau tangkap tikus di sawah, biasanya kami menggunakan perangkap, semprot pakai obat saja," kata Darjamuni, Selasa (25/10/2016).

Darjamuni menjelaskan, awalnya Dinas KPKP DKI Jakarta berencana bekerjasama dengan Dinas Kebersihan. Namun, kata dia, perlu penanganan khusus untuk membasmi tikus di Jakarta.

Setelah tikus-tikus dikumpulkan, Dinas KPKP DKI Jakarta akan memasukkannya ke dalam sebuah kotak yang telah didesain khusus. Jika sudah terkumpul, pihaknya akan menembakkan racun berisi zat kimia ke tikus-tikus tersebut.

"Tikus yang sudah mati akan kami masukkan ke incenerator untuk dibakar. Setelah itu, bisa kami jadikan pupuk kalau jumlah tikusnya banyak," kata Darjamuni.

Dia mengatakan, pembasmian hama ini tidak rutin dilaksanakan tiap tahunnya. Pembasmian hama dilakukan saat ada peristiwa luar biasa terjadi, misalnya saat Pemprov DKI Jakarta membasmi belalang atau ulat bulu beberapa waktu lalu.

Tahun ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta DKPKP DKI Jakarta untuk memberantas tikus. Rencananya, program itu akan dilaksanakan di Cakung, Jakarta Timur, atau Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Kami belum anggarkan khusus untuk pembasmian tikus, rencananya kami akan laksanakan pembasmian tikus dengan anggaran basmi hama. Kami sudah usulkan anggaran 2017 untuk pemberantasan tikus dan akan kami laksanakan di semua wilayah," kata Darjamuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com