Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Cagub-Cawagub soal Demo 4 November yang Disebut Ditunggangi Aktor Politik

Kompas.com - 07/11/2016, 06:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menduga ada aktor politik yang menunggangi kericuhan yang terjadi seusai aksi damai pada Jumat (4/11/2016) lalu.

Terkait masalah ini, calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sepakat agar kepolisian mengusut aktor tersebut.

Calon gubernur nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono, meminta agar publik tak mengaitkan demo 4 November dengan kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.

(Baca juga: Tahapan Pilkada DKI Diharap Tak Terganggu Demo 4 November)

Adapun demo 4 November digelar sejumlah organisasi masyarakat untuk menyikapi pernyataan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengutip ayat suci.

Demonstrasi yang dipusatkan di depan Istana Merdeka itu awalnya berjalan damai.

Namun, setelah melewati batas waktu diperbolehkannya berdemo, yakni pukul 18.00, aksi mulai ricuh.

Ketika itu, massa pendemo mulai dibubarkan karena sudah melewati batas waktu yang ditentukan.

(Baca juga: Polisi Pastikan Penjarahan di Penjaringan Tak Terkait Demo 4 November)

Sementara itu, calon gubernur nomor dua, Basuki atau Ahok, sepakat dengan pernyataan Jokowi yang menyebut ada aktor politik yang menunggani demonstrasi ini.

Sebab, menurut dia, aksi itu berakhir ricuh meskipun tokoh ulama sudah menjaga untuk tetap kondusif. Meski demikian, Ahok tidak tahu siapa aktor politik di balik aksi itu.

Dia mengaku tidak tahu apakah aktor politik itu bermaksud menyingkirkannya dari arena pertarungan Pilkada DKI 2017 atau tidak.

Ahok juga enggan menduga apakah aktor politik itu berniat menghalangi langkah Jokowi terkait kepentingan Pemilihan Presiden 2019 nanti atau tidak.

"Yang jelas bagi saya ini enggak sesuai," kata Ahok.

Pasangan Ahok, Djarot Saiful Hidayat, menyayangkan pecahnya kericuhan pada aksi damai 4 November kemarin.

Secara blak-blakan, Djarot menyebut aktor politik di balik kericuhan demo tersebut ingin menjegal pencalonannya bersama Ahok.

"Ini arahnya bukan hanya menuju kepada Pak Ahok, arahnya ingin menjatuhkan pemerintahan yang sedang memimpin," kata Djarot di Jelambar, Jakarta Barat, Sabtu (5/11/2016) lalu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com