JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Kepulauan Seribu merayakan hari ulang tahunnya ke-15, Rabu (9/11/2016).
Pada perayaan ulang tahunnya itu, pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menerima100 sambungan listrik dan 50 fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang merupakan program corporate social responsibility (CSR).
Momen perayaan ini juga dimanfaatkan oleh pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Rabu siang, Anies dan Sandiaga mengundang perwakilan warga Kepulauan Seribu untuk potong tumpeng di posko pemenangan Anies-Sandi di Jalan Cicurug, Jakarta Pusat.
Mereka mendengar curahan hati warga dalam acara potong tumpeng tersebut.
(Baca juga: Anies-Sandiaga Dengarkan Curhat Warga Kepulauan Seribu)
Kepada mereka, warga Kepulauan Seribu menyampaikan keluhannya, mulai dari ongkos pemulangan jenazah yang mahal hingga pukat harimau yang menyusahkan nelayan.
Peningkatan kapasitas rumah sakit
Soal pembangunan Kepulauan Seribu yang tertinggal, Anies menginginkan satu-satunya kabupaten di DKI Jakarta itu mampu membangun wilayahnya secara mandiri dan berkesinambungan.
"Kepulauan Seribu akan dibangun dan dikembangkan sebagai wilayah yang mampu menopang kesejahteraan warganya tanpa selalu bergantung pada pembangunan wilayah daratan," ujar Anies.
Ia mengatakan, pembangunan di Kepulauan Seribu saat ini masih belum memadai.
(Baca juga: Anies-Sandi Ingin Pulau Seribu Menjadi Kepulauan Pembangunan Mandiri)
Pada bidang kesehatan, hanya ada satu apoteker dan dua dokter gigi di sana. Jumlah bidan berkurang lebih dari 50 persen pada 2015.
Rumah sakit pun hanya ada satu. Itu pun rumah sakit dengan kapasitas 17 tempat tidur.
"Berdasarkan kondisi ini, Anies-Sandi akan meningkatkan kapasitas rumah sakit dengan memperbanyak jumlah tempat tidur menjadi 150 unit dalam waktu satu tahun. Selain itu juga menambah jumlah dokter gigi dan apoteker, serta menyediakan 10 unit ambulans apung," kata Anies.
Pembangunan SMK unggulan bidang pariwisata dan kelautan
Kemudian, terkait bidang pendidikan, berdasarkan Data Pokok Pendidikan Tahun 2014/2015, angka partisipasi murni (APM) untuk SMA sederajat di Kepulauan Seribu hanya 34,99 persen.