Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah dan Tikus di Rusun Mangkrak...

Kompas.com - 23/11/2016, 13:53 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang mata memandang hanya terlihat sampah di lorong-lorong Rusunawa Penjaringan atau biasa disebut Tanah Merah. Sesekali tampak tikus selokan seliweran dari satu unit ke unit lainnya.

Kondisi itu tepatnya di tiga blok Rusunawa Penjaringan, yakni Blok E, F dan G. Tiga blok itu sudah tak lagi berpenghuni.

Ratusan penghuni sudah diminta pindah karena rencana renovasi rusun empat lantai oleh Pemprov DKI Jakarta. Tercatat, penghuni sudah diminta angkat kaki sejak 30 Juni 2016.

"Tapi sampai sekarang belum ada pembangunan sama sekali," kata Nusron, eks warga Blok E Rusunawa Penjaringan kepada Kompas.com di Jakarta Utara, Rabu (23/11/2016).

KOMPAS.com/Kahfi Dirga Cahya Rusunawa Penjaringan atau Tanah Pasir. Renovasi rusun mangkrak sejak lima bulan lalu.
Rusun yang dibangun sejak tahun 1985 itu tampak kusam dan kumuh. Cat rusun tak lagi terlihat jelas, mengelupas di mana-mana. Memasuki unit, tampak tidak layak. Untuk naik ke lantai atas, hanya disediakan dua tangga dari besi.

Pagar di tiap lantai juga hanya menggunakan besi. Kondisi besi pun jauh dari kata layak.

"Renovasinya katanya karena rusun sudah tidak layak," kata Nusron.

Semenjak ditinggalkan penghuni, kodisi rusun kian memprihatinkan. Hampir tiap pintu di blok tertentu sudah habis dicuri. Tak hanya itu, pagar besi dan atap rusun juga tak sedikit yang hilang.

"Paling kasihan sih penghuni yang pulang kampung pas pengosongan. Barang-barangnya diambil maling," kata Nusron.

Dikutip dari Harian Kompas (23/11), Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Penjaringan Evi Riyanne Sianturi mengatakan, berdasarkan informasi dari Dinas Perumahan dan Gedung, tiga blok itu mengalami gagal lelang untuk pembongkaran. Akibatnya, lelang harus diulang kembali.

"Info terakhir seperti itu karena wewenang untuk pembangunan itu ada di Dinas. Kami menungu kabar selanjutnya," kata Evi.

Kelik Indriyanto, Kepala Bidang Perencanaan Teknis Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, yang dihubungi, tidak merespons panggilan.

Sebelumnya, Kelik mengungkapkan, lelang pembongkaran merupakan wewenang Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Pihaknya hanya bersurat agar aset berupa tiga blok rusun setinggi empat lantai segera dibongkar (Kompas, 27/8).

Dian Ardiahanni/Kompas.com Sejumlah kendaraan roda empat yang terparkir di Rumah Susun Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (10/2/2016).

Kompas TV Ahok Akan Siapkan Rusun Nelayan di Cakung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com