JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya hingga saat ini belum juga menerima surat pemberitahuan mengenai aksi unjuk rasa pada Jumat (25/11/2016) besok. Seharusnya, surat pemberitahuan tersebut dilayangkan tiga hari sebelum hari H.
"Update terakhir dari Dirintelkam belum ada informasi tentang demo besok tanggal 25 November. Belum ada pemberitahuan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/11/2016).
Meski belum ada pemberitahuan, kata Awi, polisi telah mempersiapkan rencana pengamanan jika besok ada massa yang menggelar aksi unjuk rasa. Salah satunya adalah dengan menggelar taktical games floor.
Selain itu, polisi juga telah menyebar maklumat dari Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan soal peraturan menggelar aksi unjuk rasa. Awi mengungkapkan, menurut informasi dari intelijen, massa akan melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI.
Selain itu, ada informasi yang mengatakan massa akan turun di sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin.
"Itu kita maping dan bagi tugas untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan pendemo turun kejalan," kata Awi.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, pihaknya akan menjaga ketat aksi pada 25 November 2016. Sebab, aksi tersebut berpotensi berujung pada upaya penggulingan pemerintahan. (Baca: Kapolri Sebut Ada Upaya Makar pada Aksi 25 November)
Tito mengaku mendapat informasi bahwa ada "penyusup" di balik aksi demo tersebut dan akan menduduki gedung parlemen Senayan, Jakarta.
"Kalau itu bermaksud untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintah, termasuk pasal makar," ujar Tito.
Terlebih lagi, Tito mendapat informasi bahwa ada sejumlah rapat terkait upaya menguasai DPR.
"Bila ada upaya-upaya seperti itu, kita akan lakukan upaya pencegahan dengan memperkuat gedung DPR/MPR," kata Tito.