Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membenahi Pelanggaran di Kali Grogol...

Kompas.com - 29/11/2016, 10:36 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Kompas TV Banjir di Kemang Akibat Luapan Kali Krukut

 

Mereka telah meninjau pagar beton yang dimaksud dan membenarkan pembangunan yang dilakukan Pondok Indah Golf, melanggar dan menyusahkan permukiman di sekitarnya.

"Minggu depan dibongkar, secara perda tentang ketertiban umum tidak boleh ada bangunan apapun di atas kali, saluran. Enggak ada izin juga dari BBWSCC. BBWSCC meradang dan akan dibongkar," kata Holi, Senin (29/11/2016).

Holi mengatakan, pagar beton itu menghalangi aliran air di Kali Grogol. Sebab di dalam Pondok Indah Golf, Kali Grogol dengan lebar 20 meter itu dipasangi dua pagar beton. Namun, pintu air yang disediakan di pagar beton itu hanya memiliki lebar 80 sentimeter.

"Bayangin sungai 20 meter dipasang pintu 80 sentimeter doang, kan airnya ketahan," ujar Holi.

Tembok yang dibangun tanpa izin Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) pada 1982 itu disebut berfungsi sebagai saringan untuk menjaga agar sampah tidak mencemari aliran Kali Grogol yang melintas di lapangan golf.

"Dia (Pondok Indah Golf) bilang supaya kalau meluap, air dari kali enggak bikin bau. Padahal sepertinya air di danaunya dia disodet dari Kali Grogol juga," ujarnya.

Menyikapi dugaan pelanggaran ini, Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Bambang Eko Prabowo mengatakan, pihaknya maupun Suku Dinas Penataan Kota, belum menetapkan sanksi atau penindakan kepada pengembang Pondok Indah Golf. Ia masih menunggu kajian lengkap soal tembok beton tersebut.

"Kalau bikin banjir ya seharusnya enggak boleh, tapi kita tunggu kajian ahlinya. Kita awasi semua pengembang, namanya pembangunan harus diawasi," ujar Bambang, Selasa (29/11/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com