Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 67.033 Pengendara Motor Ditilang Selama Operasi Zebra di Jakarta

Kompas.com - 30/11/2016, 11:47 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menggelar Operasi Zebra Jaya 2016 sejak 16 November lalu. Tercatat, selama 14 hari operasi itu digelar, sebanyak 102.332 kendaraan ditilang.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, kendaraan yang paling banyak melanggar dalam operasi tersebut adalah sepeda motor.

"Tercatat sebanyak 67.033 sepeda motor yang ditilang, lalu 19.005 mobil pribadi, mikrolet 6.241, taksi 4.060, bus 1.646, dan metromini sebanyak 1.244," ujar Budiyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/11/2016).

Budiyanto menambahkan, dari ratusan ribu kendaraan yang ditilang, pihaknya menyita barang bukti berupa 41.767 surat izin mengemudi (SIM), 60.261 STNK, dan 298 kendaraan yang ditahan karena tak memiliki surat-surat.

Selama dua pekan operasi ini digelar, pelanggaran masih didominasi kendaraan yang melanggar rambu-rambu lalu lintas, seperti masuk jalur bus transjakarta, melawan arus, dan menaikturunkan penumpang tidak pada tempatnya. Tercatat, ada 64.536 kendaraan yang melakukan pelanggaran tersebut.

"Pelanggaran lainnya seperti memainkan handphone saat berkendara, tidak memakai sabuk pengaman, tidak menggunakan helm, tidak menyalakan lampu, dan kelebihan muatan," ucapnya.

Kemudian, selama 14 hari operasi itu, terdapat 154 laporan kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah tersebut, terdapat 194 korban dan 18 di antaranya meninggal dunia, 38 luka berat, dan 138 lainnya luka ringan.

Diperkirakan, dari kejadian tersebut, kerugian mencapai Rp 292,5 juta.

Kompas TV Razia Lalu Lintas, Polisi Pakai Baju Adat & Badut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com