Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tidak Bisa Berikan Keringanan Pajak untuk DWP 2016

Kompas.com - 07/12/2016, 16:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggara Djakarta Warehouse Project 2016 meminta keringanan pajak kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, mereka meminta keringanan karena merasa sudah mempromosikan Jakarta.

"Dia hanya minta keringanan pajak hiburan karena dia mempromosikan Jakarta, mengundang sekian banyak musisi di sini," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (7/12/2016).

Sumarsono mengatakan, Pemprov DKI memang bisa memberikan keringanan pajak hiburan untuk acara-acara tertentu. Misalnya seperti kegiatan hiburan untuk yatim piatu atau kegiatan sosial lain.

Keringanan pajak yang diberikan tergantung jenis kegiatan yang dilakukan. Untuk acara DWP 2016, Sumarsono mengatakan, Dinas Pelayanan Pajak DKI yang akan mempertimbangkan keputusannya.

"Tapi tidak bisa bebas pajak. Nanti Dinas Pajak yang akan menentukan," ujar Sumarsono.

Sementara itu, Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Agus Bambang mempertanyakan alasan permintaan keringanan pajak itu. Menurut dia, hal itu tidak bisa dilakukan karena tidak ada unsur hiburan tradisional di kegiatan itu.

Lagipula, penyelenggara DWP bisa membayar pajak penuh pada tahun lalu. Adapun, potongan pajak hiburan adalah sebesar 35 persen dari harga penjualan tiket.

"Tidak bisa diberikan keringanan," ujar Agus.

"Kalau dilihat dia hiburan murni, kalau ada unsur tradisionalnya bisa kita kurangi. Tapi kalau dia hiburan murni ya enggak bakal," ujar Agus.

Kompas TV Direktorat Pajak Dibayangi Krisis Kepercayaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com