Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Retas ATM hingga Puluhan Miliar, Pria Asal Lampung Ini Diringkus Polisi

Kompas.com - 12/12/2016, 21:16 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap NKM (43), pria asal Lampung karena diduga sengaja meretas ATM dan mengumpulkan miliaran rupiah dari kejahatan tersebut. 

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi menyampaikan, modus operandi yang digunakan NKM selama beberapa bulan terakhir dipelajarinya melalui internet. Cara ini dikenal dengan sebutan exit shutter fraud.

"NKM nerupakan salah satu otak dari kelompok exit shutter fraud yang dari Lampung, tersangka mengoordinasikan dengan beberapa anak buahnya untuk hal yang sama dengan meanipulasi bank nasional," ujar Arsya di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/12/2016).

"Bukan hanya satu bank, tetapi banyak bank, di mana dari satu saja sudah mencaapai Rp 1,6 miliar," sambung dia.

(Baca juga: Sindikat Penipuan Bermodus Menukar Kartu ATM di Makassar Ditangkap)

Arsya menyampaikan, dengan rekening BCA-nya, NKM biasa memasukkan kartu ATM dan memilih penarikan uang tunai.

Kemudian, alih-alih mengambil uang yang akan keluar dari mesin ATM, NKM dengan tangannya menahan agar uang itu tidak keluar dari mesin.

Dengan modus seperti itu, saldo di tabungan tidak terdebet. Lalu, ketika kartu ATM sudah keluar, NKM mengambil uang yang telah ditahannya.

Perbuatan NKM ini terendus dari rekaman kamera CCTV yang ada di Alfamart Cengkareng, Jakarta Barat. NKM akhirnya diringkus di Lampung pada 8 Desember 2016 lalu.

Dari hasil kejahatannya, ia sempat membeli mobil Mitsubishi Pajero dan ponsel Samsung S7.

Ia kini ditahan di tahanan Polda Metro Jaya dan dikenakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan.

(Baca juga: Polres Magetan Bekuk Pembobol 19 ATM di 11 Kota)

Arsya juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam transaksi keuangan.

Masyarakat diminta tidak meminjamkan rekeningnya kepada siapa pun. Sebab, pemilik rekening bisa terjerat jika rekningnya disalahgunakan.

"Terkait transaksi keuangan itu dipertanggungjawabkan oleh pribadi. Orang yang rekeningnya digunakan akhirnya tersangkut juga. Ini perlu kami sampaikan agar rekan-rekan berhati-hati," ujarnya.

Kompas TV Polisi Ungkap Penipuan Modus Tukar ATM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com