Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Duga Polisi Geledah Rumah Sri Bintang karena Kurang Bukti

Kompas.com - 15/12/2016, 18:24 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Sri Bintang Pamungkas, Razman Arif Nasution, menuding pihak kepolisian kekurangan bukti dalam mengusut dugaan makar yang disangkakan ke kliennya.

Sebab, meski sudah menetapkan tersangka dan menahan Sri Bintang, polisi masih melakukan penggeledahan.

"Dugaan saya alat bukti kurang," kata Razman di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/12/2016).

(Baca juga: Razman Akan Laporkan Penyidik yang Tangani Sri Bintang ke Propam)

Razman mengatakan, penggeledahan itu dilakukan di rumah kliennya di kawasan Cibubur serta di Kantor Jaringan Aksi Lawan Ahok (JALA) di Jalan Guntur, Jakarta Selatan. Adapun Sri Bintang merupakan koordinator JALA.

Menurut Razman, Rabu (14/12/2016) pagi itu, pihak kepolisian datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan. Mereka lalu menggeledah rumah Sri Bintang.

Dari sana, polisi mengambil flashdisk milik istri Sri Bintang serta mencari kaus yang digunakan Sri Bintang dalam sebuah video yang beredar luas. Namun, polisi tak menemukan kaus itu.

"Sekarang begini, yang didapat dari penggeledahan itu hanya flashdisk, itu pun punya istri Pak Sri Bintang. Pak Bintang sudah kirim surat ke MPR, minta sidang istimewa. Apakah Pak Sri Bintang mendirikan negara serikat? Saya heran sekarang Polri ini kita mencari kedamaian, tetapi menimbulkan perpecahan," kata Razman.

(Baca juga: Kuasa Hukum Tersinggung karena Polisi Geledah Rumah Sri Bintang)

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penggeledahan ini bertujuan memperbanyak barang bukti.

Argo menyebut, selain flashdisk, polisi menyita spanduk, pamflet, buku binder berisi catatan tangan, dan selebaran wani piro yang berkaitan dengan makar.

Ia membantah pihaknya menyalahi prosedur dengan menetapkan Sri Bintang sebagai tersangka tanpa barang bukti.

"Barang bukti kan dua, satu keterangan saksi, ada juga laporan polisi, kan cukup," kata Argo.

Kompas TV Kasus Dugaan Makar Aktivis Sri Bintang Pamungkas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com