Langkah mereka dihadang oleh Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) Bawaslu Cilincing. Petugas terlihat berkomunikasi dan meminta kepada sekelompok orang tersebut untuk tidak menghadang kampanye. Sebab, mereka akan dipidana jika terbukti menghadang kampanye.
Selain itu, beberapa personel kepolisian dan Bhabinkamtibmas juga terlihat menghadang pergerakan mereka mendekati Ahok.
"Udah Bang balik aja. Kalau kayak gini pelanggaran namanya," kata petugas PPL Bawaslu Cilincing ke arah seorang warga penolak.
Ahok pun tak jadi melintasi jalan itu. Dia meneruskan kampanye menuju lapangan bola di Semper Barat. Dia tetap menyalami dan berfoto bersama warga.
Tak berhenti sampai di situ, sekelompok orang itu mengejar Ahok hingga lapangan sepakbola. Sempat terjadi sahut-sahutan antara warga pendukung Ahok dengan sekelompok penolak Ahok. Sebagian besar kelompok penolak Ahok itu adalah pemuda dan anak-anak di bawah umur.
Salah seorang penolak Ahok, Suhadi, mengaku menolak Ahok karena dugaan penodaan agama yang menjerat dia.
"Kami ikuti fatwa MUI, kami juga menolak penista agama datang ke wilayah kami," kata Suhadi.
Sebelumnya, kampanye Ahok juga pernah dihadang di Rawa Belong, Ciracas, dan Pasar Minggu. Penghadangan disebabkan karena dugaan penodaan agama yang menjerat dirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.