Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Jawaban Ibu Sylvi Menarik, tapi Gak ‘Nyambung’

Kompas.com - 13/01/2017, 22:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3, Anies Baswedan menyindir calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 1, Sylviana Murni, dalam debat para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, di Jakarta, Jumat (13/1/2017) malam.

Sindiran dilontarkan saat Sylvi menjawab pertanyaan Anies soal tim pengawasan orang asing (Timpora). Mulanya, Anies mengatakan bahwa salah satu tantangan besar di Jakarta adalah kesempatan kerja di Jakarta yang harus dinikmati warga Jakarta. Dia tak ingin kesempatan itu dinikmati warga di luar Jakarta.

Anies meminta pandangan kepada Sylvi soal cara mengoptimalkan tim pengawasan orang asing agar warga Jakarta tak kalah dengan warga luar.

Saat menjawab pertanyaan Anies, Sylvi mengatakan pihaknya ingin menggalakkan pemeberdayaan masyarakat. Dia lalu menceritakan pengalamannya saat bertandang ke Muara Kamal, Jakarta Utara.

Salah seorang warga setempat bertanya soal pekerjaan. Sylvi lantas melihat setumpuk kerang hijau.

“Saya katakan, bila diberikan amanah, kami akan siapkan bantuan modal bergulir Rp 50 juta per unit usaha dan 0 persen untuk bunga,” jawab Sylvi.

Dia mengatakan, dana bergulir itu akan dikontrol oleh masyarakat. Bantuan itu pun akan mengatasi lapangan kerja di Jakarta. Sylvi juga kembali mengemukakan rencana alokasi dana Rp 1 miliar per RW jika mereka terpilih.

Setelah Sylvi menjawab, moderator kemudian memberi kesempatan kepada Anies untuk menanggapi jawaban Sylvi.

“Jawaban Ibu Sylvi menarik, tapi gak nyambung. Pertanyaannya adalah bagaimana kita optimalkan Timpora,” kata Anies.

Menurut Anies, Sylvi harusnya mengerti karena memiliki latar belakang birokrasi. Anies mengatakan, dia dan calon wakil gubernurnya, Sandiaga Uno akan menguatkan sistem RT/RW. Dia akan mengembalikan sistem pengawasan kepada RT/RW.

Sylvi kemudian berkilah bahwa dia mengetahui ada dua segmen debat, sehingga akan menjawab soal Timpora pada kesempatan lain. Sylvi mengatakan, dia adalah mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta. Oleh karena itu, dia mengetahui seluk-beluk dokumen penting bagi orang asing di Jakarta, termasuk ketika orang asing datang dan masuk ke Jakarta.

“Paling penting adalah e-KTP. Sekarang kami punya lakukan hal sama, Kartu Satu Jakarta di mana semua dokumen kependudukan ada di sini,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com