JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adjie mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan pasukan oranye lama diberhentikan.
Faktor-faktor seperti usia dan kesehatan juga menjadi pertimbangan untuk mempekerjakan pasukan oranye. Sebab, pekerjaan ini tetap memiliki risiko keselamatan meski sekadar menyapu jalan atau membersihkan got.
"Beberapa kali kami harus urus penyapu jalan yang ketabrak atau PHL yang tenggelam ke kali atau sungai. Jadi faktor kesehatan dan usia juga berpengaruh," ujar Isnawa kepada Kompas.com, Selasa (17/1/2017).
Meski demikian, dia dan jajaran wali kota sudah mengingatkan para lurah untuk mempertimbangkan pengalaman kerja pasukan oranye lama. Jika selama ini memiliki kinerja yang baik, maka bisa saja dikontrak kembali.
Isnawa berharap hasil perekrutan pasukan oranye tahun ini bisa membawa kebaikan bagi Jakarta. Dia berharap pasukan oranye baru yang berhasil lulus bisa berkinerja lebih baik dari mereka yang lama.
"Karena saya ingatkan juga bahwa penyapuan jalan ini termasuk unsur vital, bagian dari kebersihan kota," ujar Isnawa. (Baca: Potret Kehidupan Anggota "Pasukan Oranye" dan Harapannya untuk DKI)
Tahun ini, sistem perekrutan pasukan oranye mengalami perubahan. Perubahan itu membuat para pasukan oranye yang sudah lama harus bersaing kembali dengan yang baru mendaftar. Isnawa berharap pasukan-pasukan oranye yang baru bisa berkontribusi bagi kebersihan Jakarta.
"Jangan sampai, mengganti PHL yang berpengalaman dengan orang baru tapi malah penyapuannya lambat, kurang bersih dan kurang bertanggungjawab," ujar Isnawa.