Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Kecam Dugaan Pembubaran Paksa Pengobatan Gratis di Tambora

Kompas.com - 17/01/2017, 22:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengecam dugaan pembubaran paksa kegiatan bakti sosial yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan, di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (15/1/2017).

Lokasi penyelenggaraan bakti sosial itu sama dengan lokasi kampanye dia di hari tersebut.

"Saya datang ke situ enggak ada masalah, namun ketika saya pindah ke tempat lain katanya diserbu oleh sekelompok ormas tertentu. Ini menurut saya sistem demokrasi yang tidak beradab, tidak sesuai dengan demokrasi Pancasila," kata Djarot, di Menteng Atas, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2017).

(Baca: Pengobatan Gratis di Lokasi Kampanye Djarot Dibubarkan Massa, PDI-P Akan Lapor ke Bawaslu)

Meski demikian, Djarot mengaku tak mengetahui apakah relawan di sana sudah mengumpulkan cukup bukti untuk melaporkan pembubaran paksa itu ke Panwaslu.

Di lain sisi, Djarot mengatakan sudah diberi informasi oleh panitia acara terkait insiden tersebut.

"Nah ini curang, saya enggak dihadang. Tetapi ketika saya pindah tempat, acara masih berlangsung tapi dibubarin, daripada bentrok, okelah," kata Djarot.

Dia berharap, aparat kepolisian dan Bawaslu menindak tegas segala bentuk pelanggaran kampanye.

Djarot lalu menyinggung penghadang kampanyenya di Petamburan yang masih buron.

"Kemudian satu orang dijadikan tersangka, sekarang dia jadi DPO (daftar pencarian orang) belum ketangkap. Cari dong," ungkap Djarot.

Ketua Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PDI-P, Ribka Tjiptaning, sebelumnya mengatakan, saat Djarot meninjau bakti sosial berupa layanan pengobatan gratis di Tambora, sekelompok massa belum datang.

Saat Djarot meninggalkan lokasi sekitar pukul 12.15 WIB, polisi yang bertugas di lokasi turut pergi bersama rombongan Djarot untuk menjaga kampanye di lokasi selanjutnya.

Tak lama berselang, sekelompok massa datang, berteriak dan meminta layanan pengobatan gratis dibubarkan. Mereka juga meminta warga tidak berobat dalam kegiatan tersebut karena sudah ada puskesmas.

Sekitar pukul 14.00 WIB, Ribka memutuskan mengakhiri kegiatan pengobatan gratis tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Tambora, Kompol M Syafii mengatakan, kegiatan pengobatan gratis yang dilakukan Baguna PDI-P itu berjalan lancar dan tertib. Pengobatan gratis selesai sekitar pukul 14.00 WIB.

"Kan turun hujan itu, baru bubar semua. Itu sekitar pukul 14.00-an lewat. Yang jelas kegiatan itu berjalan lancar, tidak ada penghadangan, apalagi pembubaran," kata Syafii saat dihubungi terpisah.

Kompas TV Antisipasi Banjir, Djarot Akan Bangun Sumur Resapan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com