Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Narkoba dan Ancaman Kapolri

Kompas.com - 18/01/2017, 06:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Saya sengaja melaksanakan pers rilis kembali di depan kamar jenazah. Jadi jangan ditulis di RS Polri. Yang ditulis adalah kamar jenazah, digarisbawahi atau di-bold," kata Kepala Polisi RI Jenderal Tito Karnavian saat memulai konferesi persnya, Selasa (17/1/2017) kemarin.

Pers rilis pengungkapan kasus bandar narkoba di depan kamar jenazah pada Selasa itu, diminta langsung oleh Tito untuk mengirim pesan kepada para pengedar narkoba. Jenazah Bryan (29), pengedar yang tewas setelah kehabisan darah akibat ditembak polisi itu pun ditunjukkan ke hadapan awak media.

Polisi mengancam balik ancaman narkoba.

"Kepada para bandar, kalau masih melakukan, meracuni anak bangsa dan berani melawan saat ditangkap maka ya akan berakhir sama, di tempat ini juga di kamar jenazah. Akan diotopsi juga nantinya, dibelah-belah. Polri tidak pernah main-main," kata Tito.

Tito bahkan mengancam akan mencopot Direktur Reserse Narkoba di 33 Polda di Indonesia jika wilayahnya banyak peredaran narkoba tetapi mereka tak banyak bekerja.

Penyalahgunaan dan peredaran narkotika menjadi salah satu kasus transnasional menonjol yang ditangani Polri setelah terorisme.

Sepanjang tahun 2016, kasus yang ditangani Polri terkait kejahatan narkotika sebanyak 41.025 kasus dengan 51.840 tersangka. Belum lagi Badan Narkotika Nasional (BNN) yang selama 2016 telah mengindentifikasi narkoba jenis baru atau new psychoactive substances (NPS).

Jaringan asal Malaysia yang kemarin diungkap itu dipercaya hanya satu dari sekian banyak jaringan peredaran narkotika lainnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, dari lima orang yang ditangkap saja, ditemukan sabu seberat 8,8 kilogram, ekstaksi 1.942 buitir, dan happy five (H5) sebanyak 21.900 butir. Jika dikonversi ke konsumsi pasaran, barang ini memiliki nilai Rp 18 miliar dan dapat digunakan oleh 68.000 jiwa.

Penangkapan dilakulan berdasarkan pengembangan petugas mulai dari Senin (9/1/2017) hingga Selasa (17/1/2017) dini hari kemarin. Pada awalnya, petugas menangkap Ferry (60) dan Bryan di Hotel Sun City, Jalan Hayam Wuruk 127, Taman Sari, Jakarta Barat, setelah melakukan undercover buy (penyamaran).

Polisi lalu membawa Brian ke Karawang, Jawa Barat, untuk mencari tersangka lain dan barang bukti yang diduga disimpan di sana. Namun, saat akan menunjukkan tempat persembunyian temannya, Brian disebut melawan sehingga polisi menembaknya. Nyawa Brian tak tertolong saat dibawa ke Rumah Sakit.

Pada Rabu (11/1/2017) lalu, petugas mengamankan tiga tersangka lainnya. Aminudin (29) diamankan sore hari di daerah Cengkaeng. Dari tangannya, petugas menyita sebanyak 5 gram shabu beserta 1 pucuk senjata api.

"Lalu malam harinya, tersangka Alvin (30) diamankan di daerah Muara Angke. Dari Alvin, kami mengamankan narkoba berjenis H5 sebanyak 5.730 butir," kata Iriawan.

Sedangkan Agung (29) diamankan di daerah Cengkareng dengan barang bukti H5 sebanyak 21.000 butir.

Polisi saat ini tengah memburu satu tersangka lainnya yang dipercaya sebagai pengendali jaringan. Tersangka itu bekerja dari balik penjara. Polisi enggan menyebut Lapas yang dihuninya.

Jaringan ini baru lima bulan lamanya beroperasi. Brian sang residivis narkoba yang pernah tiga kali divonis, baru keluar penjara empat bulan lalu. Ia terakhir mendekam di LP Salemba untuk kasus 12 kilogram sabu.

"Bandar akan terus kami buru dan apabila melakukan perlawanan akan kami tindak tegas," kata Iriawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com