JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai tahun ini calon Pegawai Harian Lepas (PHL) Tenaga Operasional Pemadam Kebakaran DKI Jakarta harus mengikuti serangkaian tes penerimaan. Selanjutnya, tes ini akan dilaksanakan setiap tahun.
Tes penerimaan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 212 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan.
"Sesuai Pergub, sudah ada kriteria yang harus dipenuhi untuk mencari PHL. Mereka harus lulus tes kompetensi, tes fisik, dan wawancara," ujar Saiful Pegawai Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, saat diwawancara Kompas.com, Selasa (17/1/2016).
Sebelum mengikuti ketiga rangkaian tes tersebut, calon PHL harus lolos administrasi terlebih dahulu. Pendaftaran administrasi ini dilakukan secara online.
Terdapat 16 persyaratan yang harus dipenuhi calon PHL agar dapat mengikuti tes penerimaan. Antara lain, berjenis kelamin laki-laki, berusia antara 18-45 tahun, WNI dengan KTP DKI Jakarta, tidak takut ketinggian dan ruang gelap, serta diutamakan mampu berenang.
Tahun ini ada 1.452 calon PHL yang lolos administrasi dari total 3.500 pendaftar. Setelah lolos administrasi, mereka mengikuti tes kompetensi yang telah diadakan pada Senin (16/1/2017).
Seperti apa tesnya?
Pada tes kompetensi peserta diuji pengetahuannya terkait lima bidang. Pengetahuan umum (kewarganegaraan), pengetahuan tentang cara pengoperasian peralatan unit mobil pemadam kebakaran, kemampuan numerik (menghitung), lawan kata (antonim), dan persamaan kata (sinonim).
Selanjutnya, calon PHL mengikuti tes fisik. Untuk tes fisik, waktu pelaksanaan tes dibedakan per wilayah. Tiap wilayah diberikan satu hari khusus untuk menjalani tes.
Kelompok peserta pertama yang melakukan tes fisik adalah calon PHL dari wilayah Jakarta Pusat berjumlah 278 orang.
Kompas.com berkesempatan menyaksikan pelaksanaan tes yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pemadam Kebakaran (Pusdiklatkar) Ciracas, Jakarta Timur, itu pada Selasa (17/1/2017).
Peserta tes, Tri Saptiono (26) dan Rahmat Hidayat (26) sama-sama mengakui bahwa tes lari 12 menit tersebut merupakan tes yang paling berat. Karena selain jarak yang jauh, tes ini dilakukan saat tengah hari, ketika matahari sedang terik-teriknya.
Kedua, calon PHL melakukan push up. Penilaian dilakukan dengan melihat berapa jumlah push up yang berhasil mereka lakukan dalam waktu satu menit.
Ketiga, peserta tes melakukan sit up dengan kriteria penilaian sama dengan push up. Terakhir, mereka menjalani shuttle run—lari melewati rintangan dengan membentuk jalur angka delapan—sebanyak tiga putaran.
"Tes fisik dilakukan dengan tujuan mencari PHL yang mampu bergerak cepat, memiliki daya tahan tubuh kuat, dan power. Sebab, kerja mereka di lapangan nantinya menuntut kecakapan ini," ucap Pegawai Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta.
Adapun setelah semua wilayah menyelesaikan tes fisik, calon PHL akan mengikuti tes wawancara yang akan dilaksanakan pada Senin (23/1/2017) dan Selasa (24/1/2017) mendatang. Setelah semua rangkaian proses itu selesai, hasil akhirnya akan diumumkan apakah diterima atau tidak.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.