JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono tidak yakin subsidi untuk bus Transjakarta akan dicabut atau sepenuhnya dialihkan untuk angkutan kota (angkot). Budi menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang ingin mengalihkan subsidi Transjakarta untuk angkot.
Budi menilai, seluruh pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta ingin memajukan transportasi massal di Jakarta. Pencabutan subsidi, kata Budi, akan membuat pengoperasian bus Transjakarta terhenti.
"Pencabutan subsidi itu saya tidak percaya ya. Paslon nomor satu (Agus-Sylvi) punya pelayanan yang tinggi (untuk transportasi massal), paslon tiga (Anies-Sandi) juga demikian. Kalau nomor dua (Ahok-Djarot) nggak usah ngomong karena keberhasilan kami Transjakarta sekarang ini atas konsep dia," ujar Budi, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2017).
(Baca: Anies Berencana Alihkan Subsidi Transjakarta ke Angkot)
Menurut Budi, yang dimaksud Anies bukanlah mencabut subsidi melainkan mengalihkan sebagian subsidi yang didapat Transjakarta untuk angkot. Adapun subisidi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada PT Transjakarta sebesar Rp 2,8 triliun.
"Saya yakin tidak ada cerita subsidi Transjakarta distop, betapa chaos-nya Jakarta kalau semua dioperasikan angkot-angkot," ujar Budi.
Anies berencana mengalihkan subsidi Transjakarta ke angkot. Menurut Anies, pengalihan subsidi itu untuk mendukung operasional angkot agar lebih baik.
Anies menjelaskan, pengalihan subsidi dari Transjakarta bisa membuat 13.000 angkot baru dan bagus.
"Kalau saya jadi gubernur, saya geser tuh jadi subsidi angkot," kata Anies di Jakarta, Sabtu (28/1/2017).
(Baca: Anies Ingin Alihkan Subsidi Transjakarta untuk Angkot, Ini Kata Ahok)