Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kejadian 212 Itu Sudah Mengagumkan bagi Dunia

Kompas.com - 31/01/2017, 12:23 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa aksi doa bersama 212 pada 2 Desember 2016 merupakan aksi yang mengagumkan dunia.

Ketertiban sepanjang doa bersama saat itu membuat dunia melihat Islam di Indonesia.

"Kejadian 212 itu sudah mengagumkan bagi dunia. Kok bisa orang sebanyak itu marah tetapi zikir, marah tetapi santun, marah retapi tertib, di mana-mana kalau ada yang marah itu biasanya merusak, di sini malah tertib," ujar Anies dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah Abuya KH Saifuddin Amsir, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (31/1/2017).

(Baca juga: Prabowo: Pilih Anies dan Sandi, yang Dulu Gue Minta Maaf Deh...)

Anies mengatakan, negara-negara di dunia harus belajar dari Indonesia. Aksi doa bersama 212 menunjukkan bahwa mengekspresikan pendapat di muka umum tidak harus dilakukan dengan cara-cara yang anarkistis.

"Saya rasa dunia harus belajar dari bagaimana kita mengekspresikan tidak pakai tulisan macam-macam, tetapi pesannya jelas," kata dia.

Anies berharap, Indonesia, khususnya Jakarta, bisa menjadi kota yang beradab. Dia ingin Jakarta dan Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara di dunia.

"Saya rasa ini kesempatan bersejarah bagi Jakarta. Insya Allah kita semua bisa menjemput takbirnya, dan Insya Allah kita sama-sama ubah Jakarta kita menjadi kota yang benar-benar terasa nuansa adabnya yang tinggi," ucap Anies.

(Baca juga: Anies Bicara soal Budaya Betawi dan Pembatasan Kegiatan Keagamaan)

Menurut dia, cara menjadikan kota yang beradab yakni dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

Anies yakin, pendidikan yang baik akan menumbuhkan sumber daya manusia yang baik juga. Pendidikan akan membuat masyarakat sejahtera dan berakhlak baik.

Kompas TV AHY Senam Sehat, Anies Bikin Video, Ahok ke Pulau Seribu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com