Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Pamer Jari Kelingking Dilumuri Tinta Ungu

Kompas.com - 15/02/2017, 10:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jari kelingking calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tampak berlumuran tinta ungu usai mencoblos di bilik suara dua di TPS 08, Kelurahan Kuningan Timur, RT 01/05, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).

Jari kelingking yang menjadi penanda bahwa Djarot telah melakukan pencoblosan itu bahkan meluber hingga ke sisi telapak tangan Djarot.

Seorang petugas dari Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) TPS 08 sempat mengarahkan tangan Djarot ke botol tinta. Sempat ada celetukan dari petugas agar penanda tersebut dibuat cukup dalam.

"Yang dalam ya, Pak," kata petugas.

Usai mencoblos, Djarot memperlihatkan tanda di jari kelingkingnya yang meluber. Sambil tersenyum, dia melontarkan candaan bahwa petugas itu gemas terhadap Djarot.

Namun, Djarot menilai hal itu juga diperlukan untuk menandakan bahwa si pemilih telah melakukan pencoblosan serta untuk menghindari kecurangan.

"Dimasukkan semua, emmm... mungking gemes ya sangkin legone (lega). Jadi enggak boleh sikit-sikit ya. Sebaiknya seperti ini ya, supaya nggak bisa dihapus sampai besok," ujar Djarot.

Sejumlah wartawan sempat menanyakan perihal siapa yang dicoblos Djarot saat di balik bilik suara.

"Gue dua, pasti dong. Nomor dua. Saya dengan Ibu (istrinya Happy Farida) dua. Pakai begini. Banteng," kata Djarot sambil menunjukan jari kelingkingnya.

 

Kompas TV Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat menyebut bantaran Kali Ciliwung memiliki potensi wisata. Hal itu disampaikannya saat berkampanye di kawasan pinggir Kali Ciliwung di Kampung Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com