Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anak di Bekasi Dilaporkan Tenggelam di Belakang Perumahan

Kompas.com - 20/02/2017, 15:14 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, memperketat area masuk Kompleks Dosen IKIP, Jatiasih, menyusul adanya laporan dua orang anak, tenggelam, Senin siang.

"Kami menerima laporan dari pengurus RW ada dua bocah yang tenggelam di sekitar area proyek tandon air yang ada di belakang perumahan," kata Kepala Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Bekasi Dimiyati, di Bekasi, Senin (20/2/2017).

Menurut dia, pihaknya sampai saat ini telah mengutus sejumlah anggotanya ke lokasi kejadian untuk memastikan kebenaran dari laporan itu.

"Kami belum bisa pastikan kondisi kedua korban, karena petugas masih meluncur ke lokasi," katanya.

Menurut Dimiyati, proses evakuasi terhadap korban mengalami kendala akibat medan jalan yang tergenang air sampai ketinggian 1,5 meter.

Menurut dia, perahu karet yang dimiliki pihaknya belum mampu menembus kedalaman air menuju lokasi kejadian.

"Kami memanggil bantuan lagi untuk pengadaan perahu mesin. Karena perahu yang ada sekarang harus dibantu dorongan manusia," katanya. (Baca: Tanggung Jebol di Bekasi Memperparah Banjir di Cipinang Melayu)

Dimiyati menambahkan, pihaknya juga telah memperketat area masuk Kompleks Dosen IKIP untuk mengantisipasi warga yang tidak berkempentingan mengakses area tersebut.

"Kami sterilkan area banjir dari anak-anak yang bermain air karena situasinya berbahaya," katanya.

Selain bahaya akibat ketinggian permukaan air, kata dia, saluran listrik yang ada di Kompleks Dosen IKIP juga belum dipadamkan petugas PLN.

"Ada permintaan dari pengurus RW agar listrik tidak dipadamkan karena mayoritas warga masih bertahan di rumahnya. Padahal sesuai standar operasional prosedurnya harus padam," katanya.

Kompas TV Setelah dicari selama enam hari oleh tim SAR, Tri Ayu Retnosari dan anaknya, Ayudika Asyira, ditemukan tewas di muara sungai Pemali, Brebes, Jawa Timur. Guna kepentingan penyelidikan, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes untuk diotopsi. Dari hasil penyelidikan sementara polisi, diketahui motif korban menceburkan diri ke sungai pemali karena bunuh diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com