Dani mengatakan, pakar pencahayaan dari Australia tengah mengkaji desain pencahayaan Simpang Susun Semanggi. Lampu ini nantinya bisa dikendalikan dari Balai Kota, tepatnya markas Jakarta Smart City.
Adapun pagar flyover atau parapet memiliki motif daun semanggi di sisi luarnya, sedangkan sisi dalam akan bermotif gigi balang seperti rumah adat Betawi.
"Parapetnya kita gunakan kearifan lokal," ujar Dani.
Pengerjaan pembangunan Simpang Susun Semanggi dilakukan PT Wijaya Karya Tbk. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan proyek itu mencapai Rp 360 miliar. Dana tersebut berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
Jembatan layang Semanggi ini akan terdiri dari dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lainnya untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M.
Wajah terbaru Semanggi ini rencananya akan diresmikan pada 17 Agustus 2017 bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Indonesia.